Sagara berada di salah satu tempat bersama dengan Vincen garu alpha devos dan atlas mereka sibuk dengan handphone masing-masing berbagai umpatan pun menggema di ruangan tersebut dan disusul deru motor.
Siapa? Mereka anggota perkumpulan Sagara mereka satu sekolah sama dengan sagara karena mereka ada alasan tertentu untuk bersikap biasa saja ketika di sekolah seolah mereka tidak kenal berbeda ketika sedang berkumpul mereka akan terlihat sangat akrab dan seperti saudara.
"Gar" panggil salah satu lelaki tak juga kalah tampan dengan tahi lalat di bawah mata nya dan kerap di panggil Gathan lelaki bertubuh bongsor itu ikut berkumpul dan duduk di samping Sagara yang sedang bermain handphone.
"Hm?"
"Lo masih selidikin kematian nyokap Lo?"
Vincen garu alpha devos atlas menyimpan handphone mereka dan fokus kepada topik pembicaraan.
"Hm,sampai sekarang masih belum ada titik terang"
"Gua punya temen dan dia bisa ngurus masalah kayak gitu" tawar Gathan.
"Gua masih mau nyelidikin sendiri kalau emang sulit baru minta bantuan temen lo itu" tolak Sagara.
"Oke gua si ikut Lo aja kalau butuh bantuan telfon gua aja" Gathan bangkit menepuk bahu Sagara dan bertos secara lelaki dengan lainnya ia hendak pulang,kalo ia pulang di atas jam 10 siap-siap dia tidur di pos satpam rumahnya.
Setelah Gathan pulang Sagara dan lainnya duduk melingkar dengan kertas hitam putih di tengah mereka dan beberapa usb.
"Ini hasil Lo selama ini gar?" Tanya atlas dan di angguki Sagara yang sedang menggeser-geser sebuah cetakan foto.
"Kalian nyadar gak?" Ucap garu membuat semua mata teralihkan pada sebuah cetakan foto yang di tunjuk garu.
"Ini mobil kayak nggak asing" lanjut garu menggeser cetakan foto itu untuk lebih jelas di lihat yang lainnya.
"Yang Lo merasa ganjil apa gar?" Tanya atlas di balik itu alpha sedang menscroll sosial medianya dan menemukan sesuatu ia langsung melihatkan handphonenya pada garu.
"Kita selidiki dulu" alpha mengangguki ucapan garu dan meletakkan handphonenya kembali.
"Sampai sekarang gua gatau siapa pelakunya dan juga gua pernah di kasih tau kalau kecelakaan itu bukan kesengajaan tapi udah di rencanakan juga-"
"PIZZA"
"Pantek lagi serius anjing" umpat devos pada pengantar makanan yang mengantarkan makanan pesanan mereka dan ia berjalan mengambil pesanan.
"Lanjut ntar laper gua" final Sagara menyandarkan kepalanya pada kepala sofa.
"Yah lanjut kek gar" ucap atlas.
"Nih" devos meletakkan kasar tiga kantong makanan besar dan mereka mulai melahap isi makanan tersebut.
"Pet" panggil garu.
"Hm?" Jawab atlas karena di dalam mulutnya masih penuh dengan pizza.
"Besok ikut gua"
"Kemana?"
"Udah ikut aja" dehuman dari atlas dan mereka melanjutkan party kecil-kecilan berkumpul nya circle mereka.
Sementara di tempat lain 3 orang berjaket hitam tengah membuntuti mobil sedan berwarna putih yang baru saja keluar dari komplek sedangkan yang di buntuti sudah merasa ketika ia berhenti di pinggir jalan untuk mengambil minum di jok belakang matanya menangkap 3 orang itu yang berhenti tak jauh dari mobilnya.
Ia mencoba untuk memastikan apakah 3 orang itu membuntutinya ia menjalankan mobilnya membelokkan mobilnya ke gang kecil dan 3 orang itu ikut belok mengikuti sedan putih itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
S A G A R A
Teen Fiction[PROSES REVISI] welcome to my fictional world sedikit cerita seorang sagara dengan kehidupan sehari-hari nya yang bahagia tanpa ada musibah yang menimpa bagaimana hidup sagara?let's read this story selamat membaca dan jangan lupa vote beserta kome...