☆SAGARA 9☆

1.6K 99 0
                                    

BUGH

BUGH

"PASTI ULAH TEMAN-TEMAN MU BENAR?"

"KAMU PASTI YANG MENYURUH TEMAN-TEMAN MU MENGKROYOK SAYA DAN MEMGAMBIL LAPTOP YANG BERIBU BERKAS PENTING"

BUGH

"AKHH" Rintihan Sagara tak membuat Antoni berhenti memukul Sagara dengan tongkat baseball.Sagara tak membalas perbuatan Antoni ia hanya diam dan hanya mengeluarkan rintihan.

"MAU APA KAMU HA?UANG?SAMPAI MENCURI LAPTOP SAYA?"

BUGH

"bundaaa" lirih Sagara sayup-sayup ia mendengar derap langkah mendekat mendengar hantaman keras dan matanya tertutup tubuhnya limbung bersamaan dengan perutnya yang di injak.

Sagara mampir ke mansion ingin hati melihat singa kesayangannya tapi keinginannya pupus baru saja ia membuka pintu Antoni turun dari tangga dengan membawa tongkat baseball.

"Akhirnya kamu datang juga"

Sagara menaikkan alisnya bertanya-tanya "Apa maksud anda?" Tidak menjawab Antoni tertawa keras memainkan tongkat baseball nya.

"Dasar orang bodoh berani bermain-main dengan saya" Antoni melayangkan pukulan keras pada bahu kanan Sagara.

BUGH

"Ssss" desis Sagara.

"Tidak melawan atau membalas?berati kamu lemah"

BUGH

BUGH

BUGH

Hidung serasa tak bertulang darah segar mengalir dari hidung luka lebam keunguan menghiasi wajah tegas Sagara.

Setelah pingsan selama 15 menit Sagara akhirnya sadarkan diri dan aroma rokok mengganggu pernapasan membuat ia terbatuk-batuk.

"Gua kira Lo udah mati" celetuk seseorang yang membelakangi nya dengan sebatang rokok menyelip di bibir orang itu.

"bajingan"

Seseorang itu tertawa membalikkan badannya berjalan ke arah Sagara "Udah di selamatin kagak terima kasih malah berkata mutiara ck ck ck".

"Bacot kamar apaan bentukan gini?"

"Ini desain ala hotel Rodeo"

"Bentar Lo ke mansion gua ngapain?" Seseorang itu melemparkan puntung rokok dan menginjaknya.

"Ekhem gua mau halal bihalal akhirnya gua ketemu sama orang yang gua intai selama ini dan akhirnya ketemu bertepatan juga Lo sedang di pukul orang itu" jelas garva.

"Tapi kenapa lo nendang perut gua anjeng?"

Garva menggaruk kepalanya bercengir "ya kalau kagak gua tendang Lo pasti kagak mau gua bantuin".

"Ck"

"Yaelah tendang gitu doang sakit gua tendang nya pelan nyet"

S A G A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang