SAGARA ALEISTER DAMARES atau biasa di panggil sagara dan JELY panggilan dari alana saat memohon,sahabat mungil Sagara dari semenjak dalam kandungan sampai sekarang.
Sagara yang memang sudah menaruh rasa pada alana sejak masih kecil tak membuat ia mengungkapkan rasanya. Takut kalau di tolak dan ia tipe laki-laki yang susah akrab dengan perempuan.
Sekarang ia sedang berdiri di depan gerbang karena ia adalah seorang ketua osis maka ia mengadakan razia hari senin sebelum upacara,tidak itu saja ia sambil menunggu perempuan mungil yang sampai sekarang belum datang padahal sudah hampir bel masuk.
Karena sudah jam 7 tepat dengan kasihan sebab alana belum datang ia menutup gerbang terhenti karena
"JELYYY JANGAN DITUTUPPPPP" teriak perempuan mungil sambil berlari dari arah timur dan senyum sagara membentuk senyum tipis.
Sagara menahan gerbang agar alana bisa masuk "Kenapa telat udah kelewat 1 menit"Sagara mengeluarkan aura ketua osisnya.
"Satu menit doang gapapa kan kakak osis" Alana menaik-turunkan alisnya,Sagara hanya menghela nafas kasar.
Sagara meneliti perlengkapan Alana "Dasi lo kemana?".
"Loh tadi ada disini"Alana menunjuk bahu yang hanya ada selempang tas tak ada dasi abu-abunya.
"Sana dihukum lu"Sagara mendorong tubuh alana menuju lapangan.
"Aaaaaa Jelyyy gua belom sarapann nanti kalau gua pingsan gimana?" Sagara tak menghiraukan rengekan Alana dan terus mendorong Alana sampai di lapangan.
"Berdiri sini"Suruh Sagara menempatkan Alana pada barisan para kekurangan perlengkapan seragam.
Sagara berdiri di samping alana menutupi sinar matahari yang terik dari timur karena memang tubuh Sagara yang tinggi nan besar jadi ia bisa menutupi hampir semua tubuh Alana supaya tidak kepanasan.
"Pake topinya mau lebih berat hukumannya nanti?" Ancam sagara dan alana memakai topi yang senada dengan blazer.
30 menit upacara telah usai kini sagara dan alana sedang berada di kantin karena Alana belum sarapan.Takut Sagara akan terjadi apa-apa dengan Alana.
"Makasih Jelyykuuu udah mau menculikku dari hukuman" terima kasih Alana dengan senyum manisnya,sagara berdehum sambil menyeruput coklat yang ia pesan.
Tadi saat setelah upacara siswa siswi yang tidak menggunakan peralatan seragam lengkap di kumpulkan di tengah lapangan kecuali Alana yang langsung di tarik Sagara untuk berlari menuju kantin.
"Lain kali mau berangkat di cek kalau malem tidur biar paginya kaga telat,telat ngemis-ngemis suruh nahan gerbang.Gitu lagi gua kunci tu gerbang biar kaga bisa masuk lo"
"Seorang sagara ternyata bisa ngomong banyak ya" Alana menumpu kepalanya dengan tangan sambil memperhatikan Sagara yang lebih fokus pada minuman coklat-nya.
"Pasti nanti kalo lo punya pacar pasti kaya ratu di perhatiin duh beruntung banget nanti pacar lo" lanjut Alana.
"Dasar olang tidak peka" batin sagara.
"Masuk yok dah jam mau jam kedua nih"Mereka bangkit dari kantin dan menuju kelas karena mereka satu kelas jadi satu arah satu tujuan mungkin satu perasaan.
"Hai sagara nih aku bawain bekal buat kamu" perempuan dengan bando pink tangan kiri membawa kipas dan tangan kanan membawa sekotak tempat makan.
Sagara memutar bola matanya malas,Alana yang mengerti akan raut wajah Sagara.Maju menghalangi tubuh Sagara dengan perempuan berbando pink itu"Sorry nih.Pacar Alana udah kenyang nanti kalo kekenyangan jangan sampe muntahin ke arah lo biar tu lipstik luntur".
KAMU SEDANG MEMBACA
S A G A R A
Teen Fiction[PROSES REVISI] welcome to my fictional world sedikit cerita seorang sagara dengan kehidupan sehari-hari nya yang bahagia tanpa ada musibah yang menimpa bagaimana hidup sagara?let's read this story selamat membaca dan jangan lupa vote beserta kome...