☆SAGARA 30☆

845 51 12
                                        

Hari terakhir Ujian adalah hari paling di nantikan seluruh murid kelas 12 masa terakhir mereka menginjak di putih abu-abu tentu ada yang sedih ada yang senang karena perasaan mereka berbeda-beda.

Sagara hampir saja telat karena tadi malam di begadang dengan buku-buku menghafalkan kosa-kata yaps mapel yang di uji hari ini adalah English.

Untung saja Sagara cukup handal dalam urusan jalanan jadi dia bisa lewat jalan tikus dan sampai di sekolah dengan tepat waktu sampai di gerbang pun berbarengan dengan Vincen Garu Garva Devos dan Alpha.

Mereka menuju ruangan bersama-sama sepanjang lorong Sagara sibuk mencari satu wajah yang tak kunjung muncul sedari pagi sampai ia masuk ke dalam ruangan pun belum menemukan seseorang itu dan pada akhirnya Alpha memanggil Sagara.

"Alana udah berangkat dari pagi sekitar jam 06.10"

"Kok lu tau?"

"Karena aku daddy cobucer"

"Alpha tai" Umpat Sagara.

Sagara duduk di bangkunya dengan mulutnya yang masih menggumamkan kosa kata english nya menghiraukan Garva yang menyanyi inggris tapi tidak sesuai dengan liriknya.

"Lu mending diem Va"

"Suara gue jelek?"

Sagara pasrah dan akhirnya jam masuk berbunyi ia mengambil alat tulisnya dan mendengarkan sang pengawas lembar demi lembar di berikan kepada peserta ujian.

Sementara itu Alana benar-benar pasrah dengan soal English rasanya kata soal di lembar jawaban menjadi tulisan abstrak kepalanya berdenyut melihat huruf-huruf tersebut menghembuskan nafas pasrah dan mulai menulis namanya.

Tiba-tiba pengawas mengintruksi untuk semua murid menghadap depan ada yang aneh ada seseorang sedang berdiri di dekat pintu seseorang itu berambut pendek dan memakai masker ia menggunakan cardigan hitam serta kaca mata yang bertengger di hidungnya.

Semua berbisik menanyakan siapa seseorang itu hingga pengawas mengatakan untuk semua peserta diam "Saya minta waktunya sebentar"

"Ini Jelita setelah melewatkan dua hari ujian akhirnya hari ini dia bisa mengikuti ujian"

Semua peserta ternganga apakah benar ini jelita?penampilannya berubah drastis Saat Jelita menuju bangkunya semua gunjingan menyerbu Jelita.

"Loh bebas juga Jel?"

"Kagak dimakan singa jel?"

"Masih hidup loh?"

Alana bosan dengan gunjingan dari beberapa peserta dan akhirnya Alana memelototi satu persatu peserta yang sempat menggunjing Jelita.

Akhirnya semua diam dan Pengawas menyuruh kembali memulai ujian terakhir ini.

Sekitar 25 menit Sagara menyelesaikan soalnya di akhiri memcantumkan tanda tangan pada lembar jawabnya yap akhirnya 3 tahun abu-abu telah selesai di secarik kertas.

Masuk di SMA TARUNA BUMI dengan secarik kertas menjadikan salah satu murid nya menjadikan anggota umum harus dengan secarik kertas dan kini perjalan terakhir mengisahkan beribu kisah memberikan puluhan lembar bagi kehidupan menjadikan 3 tahun terakhir sebelum benar-benar akan terlepas kedunia bebas dan kini secarik kertas adalah penentu apakah pantas untuk hidup di kejamnya dunia.

Sagara membereskan alat tulisnya dan melangkah ke depan mengumpulkan kertas ujiannya dan kembali memberikan paraf pada daftar hadir.

Kemudian ia teringat sesuatu yang belum terselesaikan ia mengirim beberapa kalimat pada grup ketua kelas dan mengirimkan pesan singkat pada kepala sekolah.

Dan setelah Sagara hanya berdiam diri di ruang osis beberapa anggota osis datang dengan tergesa-gesa "Emang lu dadakan mulu ya gar" kesal beberapa anggota mereka juga tergesa-gesa memakai Almamater osis dan mereka menuju lapangan semua Murid berkumpul dan semua guru pun ikut dalam apel.

Sagara Sebagai pemimpin apel dan beberapa anggota osis lainnya menjadi petugas apel.

"Semuanya SIAPPP"

"GRAK" Suara Bariton Sagara menggelegar di penjuru lapangan diikuti kepala sekolah yang berdiri di samping tiang bendera.

"ISTIRAHAT DI TEMPAT"

"GRAK"

"Selamat siang siswa siswi SMA TARUNA BUMI yang saya banggakan"

"SIANG PAK"

"Pertama-tama bapak mengucapkan maaf karena tiba-tiba diadakan apel siang untuk inti apel ini adalah melepas ketua osis dan memberikan pangkat baru kepada calon ketua osis untuk mempersingkat waktu saya panggil SAGARA ALEISTER DAMARES untuk maju kedepan"

Sagara melangkah tepat ke depan kepala sekolah dan balik badan menghadap semua siswa-siswi yang kini tengah memperhatikannya.

"Selanjutnya GANESHA MAJESTY"

Semua pasukan upacara terheran berandal itu kenapa dia maju kedepan apakah dia pengganti Sagara nanti?.

"SAGARA ALESITER DAMARES apakah engkau siap melepas jabatan mu?" Ucap kepala sekolah.

"Saya Sagara Aleister Damares SIAPP MELEPAS JABATAN"

"Dan GANESHA MAJESTY apakah engkau siap menerima jabatan ketua osis?"

Ganesha terdiam dan akhirnya dia bersuara setelah Sagara memelototi Ganesha "Saya Ganesha Majesty SIAP MENERIMA JABATAN".

Semua siswa-siswi hampir tak percaya Ganesha menjadi ketua osis periode selanjutnya.

Sagara melepas Almamaternya maju satu langkah memakaikan Almamater dan pita merah di lengan Ganesha.

Kini tepat hari ini Sagara resmi melepas pangkat ketua osisnya dan di gantikan oleh Ganesha.

Sagara diberikan microfone oleh petugas memberikan sambutan dan beberapa kata terakhir setelah ia melepas jabatannya serta anggota osis dahulu pun berdiri di belakang Sagara.

"Selamat siang semuanya saya Sagara beserta rekan osis saya mengucapkan beribu maaf selama kami bertugas bila ada omongan dan pelakuan kami yang kurang untuk kalian kami mohon maaf sebesar-besarnya dan terima kasih atas kerja samanya selama ini kita semua pamit dari anggota osis"

Semua bertepuk-tangan mengikhlaskan sang ketua Osis melepas jabatannya selama bertugas kini mereka telah melepas jabatan mereka dan akan menjadi Alumni SMA TARUNA BUMI.

"KAMI PAMIT" Sorak tepuk tangan dari semua siswa-siswi ada seseorang yang memanjat ring basket membawa toa seseorang itu

"KALIAN BERHASIL" Dia Alana.

Dan di belakang Alana ada Garva juga tersenyum dengan bertepuk tangan.

Di akhiri dengan kepala sekolah bersalaman dengan semua anggota osis yang dulu merelakan siswa kebanggaan nya selama 2 tahun terakhir.

"Sukses untuk kalian semua"

"HORMATTT GRAKK" Intruksi kepala sekolah dan semua siswa siswi memberikan hormat kepada anggota osis.

"Ngelepas jabatan osis kaya lepas pangkat aja" ucap Alpha sambil memberikan hormat.

Akhirnya apel di bubarkan semua siswa-siswi bubar meninggalkan lapangan hanya tersisa anggota osis yang dulu dengan sekarang.

"Semua tugas saya serahkan kepada kalian semua selamat kepada yang terpilih menjadi ketua osis wakil ketua osis dan anggota osis saya benar-benar berharap jaga ke kompakan anggota juga ke kompakan seluruh siswa-siswi dan guru di sekolah ini karena itu tanggung jawab kalian siap menjadi osis siap menerima resiko"

Sagara tersenyum pamit dan meninggalkan lapangan mengambil tasnya lalu menuju parkiran sudah ada Alana yang menunggu di depan motornya.

"Gar jalan-jalan yok" dengan senang hati Sagara mengangguk.

"Kemana?"

"Muter-muter di jalan nggak papa penting sama Sagara" Alana tersenyum.

Ini Alana yang Sagara cari dia kembali.

•°•°•











S A G A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang