Alana bangun setelah alarm yang ia pasang semalam berbunyi begitu nyaring di samping kepalanya,dengan malas ia mematikan alarm itu ia bangkit mencepol asal rambutnya keluar menuju kamar Sagara untuk membangunkan.
"Tumben belum bangun padahal udah jam enam" gumam Alana sambil mengetuk pintu kamar Sagara sampai beberapa saat belum ada sahutan maupun pintu yang hendak dibuka.
Alana memutar kenop pintu Sagara yang tidak terkunci,hanya gumpalan besar selimut yang memunggungi arah pintu.
"Gar"
"Sagaraaa" Alana mendekat kearah ranjang sagara,sambil menyingkap selimut Sagara yang ia dapati Sagara dengan gemetar dan wajah yang pucat.
"Gar gar" panggil Alana menempelkan tangannya pada dahi dan leher Sagara,panas.
"Bentar gua ambil air sama kompres,tunggu bentar" Alana hendak bangkit untuk mengambil kompres tapi tangannya sudah di cekal telapak tangan Sagara yang panas.
"Disini aja pijitin gua" minta Sagara menaruh tangan Alana pada dahinya.
"Tapi ini di kompres dulu Sagara ini panas banget" gelengan samar dari Sagara saat Alana akan kembali bangkit untuk mengambil kompres "pusing" lirih Sagara menatap Alana dengan mata merah khas orang sakit.
"Kok bisa demam sih habis ngapain semalem?". Interogasi Alana sambil memijit pelipis Sagara "kagak tau" jawaban Sagara membuat Alana kesal dan memijat pelipis Sagara dengan kencang membuat sang korban merintih kesakitan.
"Akh sakit na".
Alana kembali memijat pelipis Sagara sesekali memijit besip keras milik sagara,ia baru sadar hari ini sekolah dan mengedarkan pandangannya mencari keberadaan jam namun nihil tak ada jam dinding maupun jam weker di kamar Sagara "handphone lu mana si gar?".
"Itu" ucap Sagara sambil menunjuk benda pipih yang terletak di atas nakas dan tertumpuk oleh buku pelajaran maupun berkas kantor.
Alana mengambil handphone Sagara "udah jam tujuh kurang" batin Alana melihat angka tujuh yang di buntuti angka lima dan empat.
"Sekolah sana" suruh Sagara menarik tangan Alana dari kepalanya "nggak gua disini jagain lu biasanya lu kalo sakit aneh-aneh" tolak Alana setelah ia mengirim pesan pada garu untuk mengizinkan dirinya juga Sagara tidak masuk hari ini.
"Hm" gumam Sagara menarik selimutnya kembali menutupi seluruh tubuhnya menyisakan rambut panjangnya diluar.
"Gua bikinin bubur nanti minum obat".
"Hm" Alana menghela nafas lembut kemudian menuju dapur membuatkan bubur untuk sagara.
Sementara di tempat lain empat lelaki tinggi nan tampan sedang berada di depan gerbang sekolah dan sedang mengoreksi perlengkapan seragam siswa maupun siswi.
Salah satu siswi berhenti di depan empat lelaki tersebut "loh Sagara mana?biasanya dia menyambut gua" tanya siswi itu kepada empat lelaki tersebut tapi tidak salah tau dari mereka menjawab pertanyaan siswi tersebut.
"Lu di sambut malaikat izrail" celetuk alpha menarik siswi itu untuk segera pergi karena siswa siswi di belakang sudah mengantri.
Siswi itu mendengkus kasara dan menghentakkan kakinya dengan bibir memanyun "kenapa lu ta?" Tanya salah satu temannya saat ia masuk kedalam kelas.
![](https://img.wattpad.com/cover/243282266-288-k29836.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
S A G A R A
Teen Fiction[PROSES REVISI] welcome to my fictional world sedikit cerita seorang sagara dengan kehidupan sehari-hari nya yang bahagia tanpa ada musibah yang menimpa bagaimana hidup sagara?let's read this story selamat membaca dan jangan lupa vote beserta kome...