Sagara berjaga semalaman karena Alana yang bolak balik megaduh kesakitan sebentar sakit sebentar hilang membuat Sagara benar-benar terjaga sambil mengusap perut Alana yang tengah tertidur Ia melihat jam dinding pukul tiga pagi merelakan waktu tidurnya untuk sang istri demi siaga ketika terjadi hal yang tidak terduga.
"Kamu nggak tidur?"suara parau dari Alana membuat Sagara mengusap pipi Alana.
"Aku udah tidur kamu lanjut tidur aja"Sagara menyelimuti badan Alana dengan selimut.
"Mau pipis dulu"Sagara membantu Alana untuk pergi ke kamar bangun perlahan dari kasur tapi langkah Sagara terhenti melihat baju Alana yang basah juga rintihan Alana.
"Kita ke rumah sakit sekarang"ucap Sagara mengambil tas yang sudah di siapkan untuk persalinan dan menuntun Alana untuk turun dari tangga hingga kaki Alana lemas Sagara langsung menggendong Alana untuk naik ke mobil.
Mobil dengan kecepatan penuh membelah jalanan kota menuju rumah sakit keluarga dan langsung mendapatkan perawatan.Alana dibawa ke ruang bersalin dan Sagara tetap menggenggam erat tangan Alana menitihkan air mata saat Alana merintih kesakitan memegang perutnya.
Sagara menghubungi keluarga Alana dan juga Oma melihat Alana yang terus merintih rasa bersalah muncul dari Sagara.
"Maafin aku"Sagara mencium pelipis Alana mengutarakan beribu maaf karenanya Alana harus menghadapi rintihan ini.
"Tetep disini ya bub"Sagara mengangguk mendengar suara parau Alana dengan keringat yang membasuhi semua wajah membuat Sagara semakin erat menggenggam tangan Alana.
"Nyonya sudah pembukaan akhir"
Alana mengejan rasanya tulang-tulang patah nafasnya tersenggal-senggal keringatnya peluh membasahi wajah dan bajunya Ia benar-benar merasakan sakit yang luar biasa"Kepala bayi sudah terlihat tarik nafas nyonya"intruksi Dokter.Alana menarik nafasnya mengejan dengan tenaga yang masih ada genggaman di tangan Sagara semakin kuat menyalurkan sakit.Sagara pun meneteskan air matanya melafalkan puluhan doa untuk keselamatan Alana dan buah hatinya.
Suara tangisan terdengar hati Sagara berdetak kencang mendengar tangisan bayi suara yang indah masuk ke telinga Sagara tetesan air mata merambat di pipi Alana"Masih ada kepala bayi nyonya".
Sagara membulatkan matanya tangisan lebih kencang kembali terdengar kaki Sagara rasanya susah berdiri Ia menumpu badannya pada brankar mencium dalam pelipis Alana."Anak kita kembar sayang..."Sagara tersenyum mengucapkan beribu terima kasih hingga suster membawa dua malaikatnya dengan selimut biru dan merah muda.
"Selamat tuan mereka lahir dengan selamat tanpa ada kekurangan dan lengkap laki-laki juga perempuan"Sagara menggendong dua putra-putrinya menyenderkan kepala mereka di dada Sagara.
Adzan pun dilafalkan untuk putra-putri tangis pun kembali hadir melihat sang putra-putri tersenyum.
"Terima kasih tuhan selamat datang di dunia ini anakku"
Sagara melihatkan wajah sikembar pada Alana senyum manis terbit mengusap halus pipi sikembar yang anteng di gendongan Sagara.
"Sudah ada namanya?"Tanya Alana anggukan mantap dari Sagara membuat senyum kembali terbit.
•°•°•
Alana sudah di pindahkan ke ruang rawat keluarga bahagia teramat mengetahui anggota baru yang lahir adalah kembar sepasang.Ririn menggendong yang perempuan dan Raga menggendong yang laki-laki.

KAMU SEDANG MEMBACA
S A G A R A
Ficção Adolescente[PROSES REVISI] welcome to my fictional world sedikit cerita seorang sagara dengan kehidupan sehari-hari nya yang bahagia tanpa ada musibah yang menimpa bagaimana hidup sagara?let's read this story selamat membaca dan jangan lupa vote beserta kome...