☆SAGARA 11☆

1.4K 100 4
                                    

Atlas duduk tepat di depan dokter yang menangani Sagara dokter itu memberikan seamplop kertas dengan label rumah sakit atlas membuka amplop itu secarik kertas dengan atas nama Sagara Aleister Damares tercantum dengan keluhan nya.

Rasa ingin marah membunuh meluap pada atlas ia keluar dari ruang dokter berlari ke arah parkiran 2 laki-laki tengah duduk di atas motor dia Alpha dan arthen mereka sedang mengotak-atik sebuah laptop di antara paha mereka.

"Ru,Ar gimana ada titik terang?" Gelengan lemas dari alpha menutup kasar laptop berharga belasan juta itu.

"Ini lama-lama gua bunuh juga si Antoni" geram alpha menendang mobil di sampingnya alarm mobil berbunyi membuat tiga laki-laki itu ketar-ketir sendiri tak mau ambil masalah mereka lari masuk ke dalam rumah sakit kembali.

"Tuan damares harus di rawat sekitar beberapa hari ini karena daya tahan tubuhnya sangat rendah mau di kamar ap.."

"VVIP"

"Bisa ke adminis.."

"Bawa Sagara ke ruang yang saya sudah bilang VVIP saya akan bayar berapapun itu berikan pelayanan terbaik pada aleister" ucap garu kemudian keluar dari ugd baru saja ia keluar badannya di hantam tiga badan laki-laki yang tidak kecil empat orang itu jatuh saling bertumpuk dengan garu yang paling bawah.

"SIALAN AKHHHHH" Teriak garu memukul-mukul orang di atasnya tepat atlas yang badannya agak sedikit bongsor dari garu.

"Hahaha kakak itu seperti Lego yang membentuk piramida" ejek anak perempuan dengan infus di tangannya yang di gandeng wanita yang mungkin berumur kepala 4 "viooo nggak boleh gitu kakak-kakak nya jatuh malah di ketawain nggak boleh ya" anak kecil itu mengangguk menyusul 4 lelaki yang sedang duduk di lantai akibat tragedi jatuh beruntun.

Anak kecil itu menepuk-nepuk rahang garu "kakak maafin violet yaa habisnya kakak lucu kaya Lego punya vio tapi ini mancung nggak pesek kaya Lego nya vio hihi maaf ya kak" ada rasa tenang pada garu ketika violet berinteraksi dengannya seperti ada rasa tak mau di tinggalkan.

"Ru Sagara sadar" tepukan atlas membuat Garu berhenti meneliti wajah violet seperti tidak asing dengan wajah anak ini.

"Ah iya violet kakak mau ke dalem dulu temen kakak udah sadar doain ya semoga temen kakak cepet sembuh oke?" Violet mengangguk dengan senyum mungil miliknya.

Wanita itu menggandeng violet menjauh setelah melambaikan tangan dengan ke empat laki-laki itu.

"Alhamdulillah makasih Tuhan saya kira Sagara sudah engkau jemput pulang ternyata masih idup" lebay garu memeluk Sagara yang sedang linglung mengamati sekitar.

"Gua di.."

"Di rumah sakit lol gak mungkin ini di kuburan gausah so sinetron "gua dimana-gua dimana"basi tau gak" omel garu persis mother-mother.

"Kasian baru bangun udah di omelin merem salah melek salah mati aja lu" bela Vincen.

"Nggak lu suruh juga gua bakal mati sendiri" Sagara hendak turun dari brankar di hadang 5 lelaki.

"Lo gak usah aneh-aneh baru juga bangun dari kematian" atlas memukul mulut garva dengan dompetnya sang empu menggosok-gosok bibirnya agak perih ternyata di timpuk dolar sedompet.

S A G A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang