[PROSES REVISI]
welcome to my fictional world
sedikit cerita seorang sagara dengan kehidupan sehari-hari nya yang bahagia tanpa ada musibah yang menimpa bagaimana hidup sagara?let's read this story
selamat membaca dan jangan lupa vote beserta kome...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sagara keluar disaat matahari belum menampakkan masih langit gelap dengan angin yang sangat kencang namun tujuan untuk ke makam sang bunda tidak bisa ia batalkan.
Ia datang membawa permen kapas berwarna biru dan setangkai bunga berwarna ungu yang sangat disukai bundanya bahkan dulu sang kebun milik bunda penuh akan tanaman berwarna ungu.
"Assalamualaikum bunda"
Sagara berjongkok mencium batu nisan sang bunda meletakkan bunga dan permen kapas di samping batu nisan ia duduk di samping makam elyna.
Mengelus batu nisan seorang wanita yang sangat-sangat baik hati mudah tersenyum sangat hangat ia rindu dengan pelukan sang bunda ya walaupun bunda ririn juga tak jarang memeluk nya tapi tetap terasa beda dengan pelukan bundanya.
"Bun tadi malem saga mimpi kejadian itu lagi" tangan Sagara bermain dengan rumputan yang tumbuh di atas makam elyna.
"Ayah sekarang udah baik kok Bun sama saga"
"Kalau dulu hampir mukulin saga terus sekarang paling kalo saga main ke rumah baru di pukul"
"Kalo dulu pake penggaris sekarang pake gesper atau tongkat baseball nggak sakit kok Bun kan saga nggak lebay yakan Bun"
Seorang sagara yang sangat dingin irit bicara akan berubah 180° ketika ia sedang bercerita dengan bundanya ya walau bundanya pasti tidak akan menyaut tapi dengan begitu ia bisa bercerita tentang kesehariannya dan apa yang terjadi di hari yang dilewati.
"Bun bangun sebentar obatin luka saga dong Bun" Sagara meletakkan kepalanya di atas makam sambil mengelus batu nisan bundanya.
"Ada Alana yang obatin tapi saga pengen bunda"
"Bun adek udah gede belum Bun?" Sagara membayangkan adiknya yang pasti sudah remaja sekarang yang di ketahui berjenis kelamin laki-laki pasti akan sangat tampan sama seperti dirinya.
"Nanti saga nyusul deh" kekehan pelan Sagara kemudian mengecup nisan elyna.
"Saga pulang dulu ya Bun nanti saga kesini lagi kok , assalamualaikum bye bunda" pamit Sagara berdiri menjauh dari pemakaman ia menyelipkan tangannya pada saku jaket memakai kupluk hoodienya menuju kuda besi kesayangannya.
Sagara melaju melalu jalanan yang masih sepi menuju salah satu tempat favoritnya Alana belum tahu yang Alana tahu tempat favorit Sagara adalah kamar,iya Sagara memang hobi sekali di dalam kamar tapi ini berbeda tempat favorit Sagara yang sebenarnya adalah
Sebuah gazebo yang terbangun di atas bukit melihatkan pemandangan gunung pedesaan dan sawah suara jangkrik serta udara yang masih bersih membuat rileks pikirannya walau hanya sebentar.