jennie pov
"aku tidak memiliki maksud apapun,hanya menawarkan. tapi jika kau tidak mau ya sudah" ucapnya.
"apa tidak merepotkan jika begitu?" jawabku.
"sejujurnya iya. tapi tenang saja,lagipula kan aku yg menawarkannya padamu"
aku tau dia menyebalkan,tapi aku tidak tau jika dia semenyebalkan ini.
aku tidak menjawab ucapannya,kembali menatap ke arah jalan yg berada didepan sebelum akhirnya aku melirik ke arahnya.
"lisa,kau berdarah" ucapku saat melihat hidungnya mengeluarkan darah.
dengan santai dia menurunkan sun visor untuk bercermin.
dia menepi dan memberhentikan mobilnya. mengambil dua lembar tissue dan menyeka darah yg keluar dari hidungnya.
dia benar benar melakukannya dengan santai tanpa merasa panik sedikitpun. ah,aku yakin dia pasti sangat berpengalaman untuk ini.
akupun membuka safety beltku.
"buka" pintaku padanya untuk membuka kan kunci pintu.
diapun menuruti pintaku sambil terus memijat hidungnya.
aku membuka pintu mobil,turun keluar dan memutar untuk membuka pintu mobilnya.
"turun" pintaku.
dia tidak bertanya dan hanya mematuhi ucapanku.
..
kini aku sudah duduk dibalik kemudi mobil lisa,dan lisa berada dikursi penumpang disampingku.
oh God,seperti semesta sudah mengatur rencana. aku baru saja berfirik apa menginap ditempatnya adalah ide yg baik? dan lihat,aku lngsng mendapat jawabannya.
"dimana apartemen mu?" tanyaku.
"sudah waktunya makan malam,kau tidak ingin mencari makan lebih dulu?"
"kita harus segera pulang dan karna kau harus segera beristirahat"
"lurus"
cihh.
..
*apartemen lisa
lisa pov
"kau bisa menggunakan kamarku,bersihkan dirimu dan gunakan saja pakaian ku" ucapku.
"wae? kau tidak memiliki kamar tamu?"
"apartemen ini hanya memiliki 2 kamar. dan kamar tamu itu pasti sangat berantakan karna terakhir seulgi dan ryujin tidur disana"
"tidak masalah,aku bisa membersihkannya"
"aku mengajakmu kesini untuk beristiraha dok,bukan untuk membersihkan apapun"
aku tidak mengerti kenapa dokter ini terlihat seperti sedang kesal.
dan saat ini dia berjalan masuk kedalam kamarku tanpa menjawab ucapanku.
"dok" panggilku membuatnya menoleh kearahku.
"mau ku pesankan makan apa?" tanyaku.
"tidak perlu"
gantian,kini aku meninggalkannya untuk berjalan menuju kamar yg satunya tanpa mengatakan apapun.
dan.. benar dugaanku.
aku sedikit berdecak begitu melihat isi kamar ini.
selimut yg tidak dirapihkan kembali. tripod,lensa,charger,dan jaket yg tergelatak dimana mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
my weaknesses (jenlisa)
Teen Fictionapa kelemahan dari seorang lalisa manoban yang dingin,cuek,dan hanya mementingkan dirinya sendiri? dan apa obat yg dibutuhkan untuk mengobati rasa sakit yg dimiliki oleh seorang dokter cantik yg bernama kim jennie itu?