author pov
lisa,ryujin,jinan,dan ke dua orangtua bambam kini sudah tiba dirumah sakit.
disaat rosse memberi kabar pada mereka,disaat yg bersamaan juga dengan kedua orangtua bambam yg datang kesekolah mereka untuk menjemput lisa.
"lisa-yya" panggil rosse yg sedang berjalan bersama jennie.
"b-bagaimana keadaan bambam? dia benar benar sudah sadar kan?" tanya lisa tergesa gesa.
"bambam sudah sadar,tapi mungkin saat ini dia sedang tidur karna tadi aku memberikan cairan pada infusnya agar dia bisa beristirahat sebentar. jadi kumohon untuk tidak mengganggunya terlebih dahulu,dan jika dia sudah bangun nanti pastikan dia makan dan minum obatnya. jangan biarkan dia banyak bergerak dan jangan biarkan dia berfikir terlalu keras" jelas jennie membuat lisa dan kedua temannya mengangguk.
"d-dimana anakku?" tanya ibu bambam yg baru tiba menghampiri lisa dan yg lain.
"bambam ada diruangannya" jawab rosse.
"apa anakku benar benar sudah sadar?" tanya ayah bambam membuat ke dua dokter itu mengangguk.
ibu bambampun bergegas menuju ke ruangan sang anak sambil menarik tangan suaminya.
"kau sudah memeriksanya?" tanya lisa.
"ya,aku sudah memeriksanya. untuk saat ini aku tidak melihat sesuatu yg buruk,tapi nanti aku akan melakukan pemeriksaan ulang secara menyuluruh dan lebih rinci untuk benar benar memastikan bahwa bambam tidak memiliki luka atau cidera serius" jawab jennie.
senyum lisa mulai terukir secara perlahan,ya meskipun senyum itu sangatlah tipis,tetapi setidaknya dia sudah melakukannya.
"gomawo chaeyoung-ahh" ucap lisa kemudian memeluk rosse dengan sangat erat,membuat rosse tersenyum dan membalas peluknya sambil mengusap usap punggung lisa.
"doamu terjawab lisa,kini kau tidak perlu cemas dan khawatir secara berlebihan lagi karna bambam sudah membuktikan bahwa dia bisa melewatinya,dan dia sudah sadar dari komanya" ucap rosse membuat lisa mengangguk diatas pundak milik rosse.
lisapun melepas peluknya,dan beralih menatap dokter disebelah rosse.
"gomawo dok" ucap lisa kemudian memeluk tubuh mungil dokter tersebut,membuat sang dokter cukup terkejut.
"gomawo karna kau telah menepati janjimu untuk melakukan yg terbaik pada temanku" ucap lisa dalam peluknya,membuat jennie mengangguk.
dan kini tangan jennie yg sedari kaku terdiam,mulai bergerak perlahan naik untuk membalas peluk lisa.
namun,
"lisa?" panggil seseorang membuat lisa melepas peluknya dan menoleh kearah sumber suara.
saat lisa mengetahui siapa pemilik suara yg memanggil namanya itupun membuat lisa mendekat dan memeluknya dengan sangat erat.
"dia hebat,kau benar tentangnya yg pasti bisa melewati ini" ucap lisa dalam peluknya,dan saat ini ia mulai tidak kuasa menahan airmatanya.
"ya,dia hebat. dan kau tidak perlu cemas dan khawatir secara berlebihan lagi,karna dia sudah kembali bersama kita disini" jawabnya membuat lisa mengangguk dalam peluknya.
"aku benar benar senang seul" ucap lisa yg kemudian melepas peluknya,membuat seulgi yg melihat bahwa mata lisa benar benar basah itupun mulai mengeluarkan tissue dari kantongnya dan menggunakannya untuk mengelap pipi dan kantung mata lisa yg basah.
"kami pamit dulu" ucap jennie.
"nee gomawo dok" jawab ryujin dan jinan membuat jennie tersenyum.
"kalian ingat ya kata dokter jennie tadi,jangan biarkan bambam banyak bergerak dan berfikir terlalu keras. jangan menyerangnya dengan pertanyaan pertanyaan kalian nantinya karna sejak sadar tadi dia terus mengeluh tentang sakit dikepalanya,jadi jangan membuatnya tambah sakit,biarkan dia untuk pulih terlebih dahulu" jelas rosse.
KAMU SEDANG MEMBACA
my weaknesses (jenlisa)
Fiksi Remajaapa kelemahan dari seorang lalisa manoban yang dingin,cuek,dan hanya mementingkan dirinya sendiri? dan apa obat yg dibutuhkan untuk mengobati rasa sakit yg dimiliki oleh seorang dokter cantik yg bernama kim jennie itu?