lisa pov
"eeuungghh" lirihku saat aku merasakan sakit diseluruh badanku.
aku membuka mataku perlahan,dan menyadari dimana aku sekarang.
menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan sambil kembali menutup mataku.
aku berusaha menggerakan kakiku,dan sumpah itu sangat menyakitkan.
aku menggerakan jari jari tanganku,dan sedikit terkejut kala aku menyadari bahwa tanganku sedang menggenggam sesuatu.
"l-llisa?" panggil seseorang yg ku hafal suaranya.
aku mengurungkan niatku untuk membuka mataku.
"kau sudah bangun?" tanyanya.
sial,apa dia mengetahuinya?
"aku yakin sekali bahwa tadi aku tidak mengigau,kau menggerakan tanganmu kan?" tanyanya lagi kini dengan suaranya yg bergetar.
"lisa ku mohon bangunlah,jangan membuatku khawatir" ucapnya dan aku merasakan bahwa dia mengangkat tanganku,menempatkannya dipipinya yg mulai basah. "mianhe lisa-yya,mianhe sudah menyusahkanmu dan membuatmu seperti ini" ucapnya dengan nada yg masih bergetar.
aniyo,ini bukan salahmu dok.
"lisa,a-aku ingin mengakui suatu hal" ucapnya kini menunduk. aku dapat mengetahuinya karna ia menggenggam tanganku dengan kedua tangannya,dan kini aku bisa merasakan bahwa tanganku menyentuh keningnya.
"sejak awal aku bertemu denganmu,aku merasa penasaran" ucapnya.
wae? aneh.
"dan kini aku sudah mengetahui semuanya. a-aniyo,mungkin itu hanya sepenggal tentangmu" ucapnya kini sambil isak tangisnya.
dia penasaran dan memperhatikanku? atau dia memata mataiku? aigo.
"aku ingin mengenalmu lebih jauh lisa,aku ingin mengetahui dan menjalani hari hari bersamamu" ucapnya kini mulai menempatkan tanganku kembali ke pipinya. "tidak,ini bukan lagi tentang penasaran. aku sudah menyadarinya bahwa aku menyukaimu lisa,aku menyayangimu" sambugnya membuatku menengguk kasar salivaku dan berharap dia tidak mengetahuinya.
sungguh,aku tidak dapat berfikir.
"aku tidak tau dan tidak perduli jika kau tidak memiliki perasaan yg sama denganku,tapi ku mohon jangan menyuruhku untuk berhenti merasakan ini semua,biarkan aku mengagumi dan menjagamu dengan caraku" ujarnya.
sial,dia fikir dia siapa? dia bahkan seperti bayi dan membuatku harus menjaganya dengan ekstra.
"bangunlah lisa,kau tau persis bahwa mengkhawatirkan seseorang itu sangat tidak enak kan? kau tau persis bahwa kehilangan seseorang itu sangat menyakitkan bukan?" ucapnya kembali dengan isak tangisnya.
berhentilah dok.
"aku sudah mendengarnya lisa. dan aku juga pernah merasakannya,jadi ku mohon bangun dan kau harus baik baik saja" ujarnya. "aku selalu berfikir apakah aku memang dikutuk? kehilangan appa dan eomma yg sangat ku sayangi,kehilangan halmeoni yg sangat ku cintai,kehilangan teman temanku. apa aku memang ditakdirkan untuk sendiri?" sambungnya dan aku merasakan bahwa saat ini dia benar benar menangis dengan air mata yg keluar deras.
kata perkatanya tepat mengenai hatiku.
aku tidak mengetahuinya.
bagaimana bisa seseorang mengetahui tentangku dan aku tidak mengetahui apapun tentangnya?
"l-lisa?" panggilnya.
"eunggghhh" lenguhku sambil melepaskan genggaman tangannya dan bergerak memegang kepalaku.
![](https://img.wattpad.com/cover/311466958-288-k311811.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
my weaknesses (jenlisa)
Novela Juvenilapa kelemahan dari seorang lalisa manoban yang dingin,cuek,dan hanya mementingkan dirinya sendiri? dan apa obat yg dibutuhkan untuk mengobati rasa sakit yg dimiliki oleh seorang dokter cantik yg bernama kim jennie itu?