author pov
"kalian tidak berangkat ke sekolah?" tanya rosse pada 3orang dihadapannya saat ini.
"ani,kami diskors tidak bis masuk ke sekolah sebelum orangtua/wali kami datang menghadap" jawab ryujin.
ya,saat ini ryujin,jinan dan lisa sedang berada didepan ruang ICU. mereka sudah tiba disana sejak pagi hari.
"aigo,apa yg kalian lakukan huh?" tanya rosse.
"kemarin kami memaksa untuk meninggalkan kelas agar bisa kesini" jawab jinan membuat rosse mendengus dan menggeleng.
"kau sudah makan?" tanyanya kini mengarah pada lisa yg hanya diam sejak tadi.
"yakk lisa-yya?!" ucapnya lagi yg tidak mendapat jawaban dari lisa,dan itu berhasil membuatnya tersentak.
"wae?" jawabnya membuat ke3 orang dihadapannya itu menatapnya iba.
"kau baikbaik saja? sudah makan?" tanya rosse yg lagilagi tidak mendapat jawaban dari lisa.
dan kini,ke3 orang dihadapan lisa itu saling menatap satu sama lain secara bergantian sebelum akhirnya mereka menghembuskan kasar nafas mereka.
"dia belum makan sejak tadi malam" ucap ryujin.
"jinjja?" tanya rosse yg mendapat anggukan sebgai jawaban.
"lisaaa~" ucap kedua orangtua yg baru saja tiba.
"phoo? maae?" jawab lisa yg langsung menghampiri kedua orngtua itu. dengan mata yg berkaca kaca,lisa memeluk mereka secara bergantian.
"kapan kalian smpai disini? kenapa tidak memberitauku agar aku bisa menjemput kalian?" ucap lisa.
"baru saja tiba,dan langsung kemari" jawab salah satunya.
"tidak apa lisa,kami tau kau pasti lelah disini karna menunggu bambam" sahut yg lainnya.
ya,dua orangtua itu adalah orangtua bambam yg baru saja tiba dari Thailand. dan karna keakraban yg mereka miliki itu membuat lisa memanggil mereka dengan sebutan phoo (ayah),dan maae (ibu).
"kau baik baik saja?" tanya ayah bambam.
"aku baikbaik saja phoo,kau tidak perlu mengkhawatirkanku. j-justru,b-bambamm..." jawab lisa dengan nadanya yg mulai bergetar akibat menahan tangis.
"tidak apa lisa. bambam pasti akan baikbaik saja,maaf karna sudah merepotkanmu. dan seharusnya ini tidak terjadi,dia seharusnya menjagamu dan bukan malah sebaliknya"
"jangan berbicara seperti itu phoo,aku dan bambam berjanji akan saling menjaga satu sama lain. dan justru aku lah yg harusnya meminta maaf karna tidak bisa menjaganya" ucap lisa dengan nada dan raut wajah yg terlihat putus asa.
"sudahlah lisa. tenangkan dirimu,bambam pasti baikbaik saja" ucap ibunya bambam yg berusaha untuk menenangkan lisa sambil memeluk dan mengelus elus punggung lisa.
"yaa lisa. lihat,maaepun percaya bambam akan baikbaik saja. jadi,tenangkan dirimu ok? dengan kondisi bambam yg seperti ini,akan menjadi buruk juga jika kau ikutan sakit nantinya" sahut ayah bambam.
"dan kalian,kenapa kalian tidak masuk sekolah hmm?" tanya pria paruh baya itu pada lisa dan kedua temannya.
"ah.. mmmm.." gugup ryujin.
"kami diskors karna memaksa pergi saat jam pelajaran kemarin. dan tidak diizinkan masuk sebelum orangtua/wali kami menghadap kesana" sahut lisa.
"astaga. maaf,nanti aku akan menghadap kesekolah kalian" jawabnya membuat lisa mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
my weaknesses (jenlisa)
Roman pour Adolescentsapa kelemahan dari seorang lalisa manoban yang dingin,cuek,dan hanya mementingkan dirinya sendiri? dan apa obat yg dibutuhkan untuk mengobati rasa sakit yg dimiliki oleh seorang dokter cantik yg bernama kim jennie itu?