lisa pov
"mereka menghampiriku karna jaket yg ku kenakan" ucap jennie membuat kami semua melirik kearah jaket yg ia kenakan.
sial,itu jaketku.
"aku sudah menyadarinya sejk tadi,dan aku memang ingin menanyakannya. dari mana kau mendapatkan jaket itu dok?" tanya jinan ketus.
belum sempat jennie menjawab,aku memotongnya dengan pertanyaan lain.
"kenapa kau mengenakan jaket itu?" tanyaku.
"tadinya aku ingin mengembalikkannya padamu lisa,tapi aku lupa" jawabnya. "dan tadi taxi yg ku naikki tibatiba mendapat telfon penting dan membuatnya harus bergegas" sambungnya.
"lebih baik kau kedinginan daripada kau nekat berjalan sendirian malam hari menggunakan jaket itu" sahut jinan.
"m-mianhe,a-aku.." ucap jennie terbata.
"jika lisa tidak melihatmu tadi,kau pasti sudah dimangsa atau diperalat sebagai umpan,dan itu akan memperkeruh keadaan" kembali jinan menyahuti.
"tutup mulutmu jinan!" kesal seulgi.
"memangnya apa yg salah dengan menggunakan jaket itu? bukankah itu adalah jaket club kalian?" tanya diana. "dan dari kau mendapatkan jaket itu jen? jaket siapa yg kau kenakan itu?" sambungnya bertanya.
"itu jaketku,dan tidak ada yg salah dengan itu di" jawabku.
"mianhe lisa" ucap jennie.
"no lisa. jangan menutupi sesuatu dariku,ada apa sebenarnya? dan siapa orang orang itu tadi? jika mereka menyerang jennie karna jennie menggunakan jaketmu itu,berarti kau sedang terlibat dalam suatu masalahkan?" tanya diana memojokkan ku.
"aniyo diana,tidak ada apa apa. semua baikbaik saja,mereka hanya gang berandal yg sedang tidak memiliki pekerjaan saja" sahut ryujin.
"lisa?!" kesal diana mengabaikan ucapan ryujin.
aku mengusap kasar wajahku.
"aku tidak bodoh lisa,jangan buat aku khawatir" ucap diana.
"masuklah ke kamarmu di,kau akan berangkat besok pagi. jadi lebih baik kau beristirahat sekarang" ucapku.
"aku akan membatalkan kepulanganku jika kau tidak menjawabnya" jawab diana.
"enough diana. masuk ke kamar sekarang" ucapku dengan nada sedikit tinggi.
"seulgi? ryujin? jinan?" diana menyebut nama mereka satu persatu sambil menatap mereka bergantian,berharap salah satu dari mereka menjawabnya dan menjelaskannya.
"aku sudah menjelaskannya padamu diana" jawab ryujin.
"aku sudah bilang ryu,aku tidak bodoh" jawab diana. "sudah ku bilang lisa,berhentilah bermain dengan club club motor seperti itu.." sambungnya yg terhenti karna aku menatapnya.
"enough" ucapku tegas membuat diana membalas tatapanku,dan dalam beberapa detik ia membalik tubuhnya dan berjalan menuju ke kamarku dengan kesal,diana bahkan menutup pintu kamar dengan sedikit membantingnya.
"kalian pulang atau menginap?" tanyaku pada teman temanku.
"kita harus membalas mereka lisa" ucap ryujin.
"ya kita akan membalasnya" jawabku yg kemudian membuat jennie mengangkat wajahnya dan menatapku dengan tatapan sendunya.
"kita berangkat sekarang" ucap jinan.
kelopak mata jennie basah,aku bisa melihat saat ini ia sedang sekuat tenaga menahan airmatanya agar tidak jatuh,bahkan aku melihat badan mungilnya itu sedikit gemetar.
![](https://img.wattpad.com/cover/311466958-288-k311811.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
my weaknesses (jenlisa)
Teen Fictionapa kelemahan dari seorang lalisa manoban yang dingin,cuek,dan hanya mementingkan dirinya sendiri? dan apa obat yg dibutuhkan untuk mengobati rasa sakit yg dimiliki oleh seorang dokter cantik yg bernama kim jennie itu?