chapter 28

1.5K 130 2
                                    

jennie pov

saat ini sudah pukul 10 malam,dan aku berada disebuah halte dengan penuh kesunyian.

saat pulang dari rumah sakit tadi aku sudah memesan taxi untuk ku pulang ke apartemen,tapi supir taxi itu menurunkan ku dipinggir jalan karna dia harus bergegas pulang setelah mendapat panggilan telpon dari istrinya.

aku ingin mengabari jisoo tapi dia sudah mengabariku tadi bahwa malam ini dia tidak pulang.

aku tidak mungkin menghubungi irene karna hari ini dia shift malam.

aku tidak ingin mengganggu rosie dan tidak ingin menghubungi v.

dan alasan lain kenapa aku tidak bisa pulang saat ini karna ponselku mati kehabisan daya.

aku sudah berjalan selama beberapa menit sambil menunggu taxi lewat,tapi tidak satupun ada yg lewat.

entahlah aku merasa cukup sial hari ini,tapi masih sedikit bersyukur karna aku membawa jaket lisa yg seharusnya ku kembalikan tadi,jika aku tidak membawanya saat ini pasti aku akan benar benar frustrasi karna kedinginan.

"The Gang?" ucap seseorang yg memberhentikan motornya dihadapanku.

mereka benar benar ramai,5 motor dengan 7orang.

"siapa kalian?" ucapku sambil menahan rasa takut.

"aku tidak pernah melihatmu sebelumnya" ucap yg lainnya.

"kau anggota baru?" sahut yg lain.

"apa maksudmu?" tanyaku.

"dari mana kau mendapatkan jaket itu?" tanya mereka membuatku bingung dan menunduk memeriksa jaketku.

sial.

"atau jangan jangan dia kekasih dari salah satu anak TG" ujar salah satu dari mereka membuat mereka menatapku dengan tatapan dan senyum yg mengerikan.

"lepas!" ucapku saat salah satu dari mereka menahan tanganku yg mencoba melangkah mundur.

demi Tuhan,genggaman tangannya sangat kuat dan menyakitkan.

"kau cantik" ucapnya sambil membelai wajahku dengan tangannya yg lain.

aku menarik wajahku dari sentuhan jari jarinya,dan itu berhasil membuatnya kesal dengan menarik wajahku agar menatapnya.

"jangan membuatku kesal!" ucapnya.

"apa maumu?! apa mau kalian?!" tanyaku.

"katakan siapa pemilik jaket ini" ucapnya dan aku tidak berniat untuk menjawabnya.

"dia bisa menjadi santapan sekaligus umpan yg bagus" sahut seseorang dibelakangnya.

"ya kau benar" ucap seseorang yg masih mencekram tanganku. "jawab pertanyaanku sial!" sambungnya mengarah padaku,dan kini ia memasukkan jarijarinya dihelaian rambutku untuk menjambakku.

aku tidak bisa bersuara,air mataku mengalir keluar membasahi pipiku,ini sakit dan menakutkan.

"seret ke basecamp" ucap salah seorang dari mereka.

*ttttiiinnnn

sebuah mobil berhenti disamping motor motor itu.

"lisa" ucapku begitu aku melihatnya turun dari kursi pengemudi mobil itu dan berlari kearahku dengan cepat.

"lepaskan dia jika kalian masih ingin hidup" ucap lisa dengan wajah yg sangat menyeramkan.

"lalisa manoban" jawab salah seorang berandalan itu. "kau fikir apa yg bisa kau lakukan sendirian seperti ini huh?" sambungnya dengan nada dan wajah yg mengejek.

my weaknesses (jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang