chapter 11

2.2K 153 0
                                    

lisa pov

kelas seni rupa ini mulai memasuki tahap yg membosankan.

aku mulai sedikit mengantuk dan merasa jenuh.

akupun memeriksa ponselku,melihat beberapa notif pesan hingga panggilan tak terjawab dari diana sejak tadi malam hingga pagi ini.

aku tidak berniat untuk membalasnya. namun,saat aku ingin menaruh kembali ponselku,tibatiba sebuah pesan lainnya masuk.

tidak. kali ini bukan dari diana.

 kali ini bukan dari diana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ah. sial.

"lalisa manoban,masukan ponselmu atau aku akan menyitanya" ucap guru kesenianku.

"b-baik ms" jawabku.

damn. ms.sandara sedikit menyeramkan jika seperti ini.

..

author pov

kini disebuah meja dikantin sekolah terdapat lisa,ryujin,bambam,dan jinan yg sedang duduk sambil menyantap makanan mereka.

sayangnya entah kenapa lisa tidak menyentuh makanannya sama sekali.

"buka mulutmu" ucap ryujin memaksa menyuapi makanan lisa kedalam mulutnya. dan tanpa berbasa basi,lisapun menerima suapan dari sahabatnya itu.

dan terjadilah mereka menyantap makanan mereka dengan ryujin dan bambam yg bergantian menyuapkan makanan milik lisa kedalam mulutnya.

"yak lisa,apa yg sedang kau fikirkan hmm? kau terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu sejak dikelas tadi" ucap jinan.

lisa hanya menggeleng kecil dan memberi kode pada ryujin dan bambam untuk berhenti menyuapinya.

"ohiya,apa kalian sudah tau kenapa one dan dk kemarin bertingkah seperti itu?" tanya lisa membuat ryujin dan jinan menggeleng kompak.

"akupun bingung lisa,aku benar benar tidak tau kenapa mereka seperti itu kemarin. mereka bahkan tidak memberikan alasan apapun padaku,datang dan memukulku dengan tiba tiba" jawab bambam.

"seulgi disana kemarin. maksudku,dia tetap tinggal disana saat kita pergi dari sana" sahut jinan.

"lalu apa? kau mau menuduh seulgi memihak mereka?!" ketus ryujin.

"aniyo ryu. maksud jinan bukan seperti itu,maksudnya adalah seulgi tetap disana dan mungkin seulgi tau apa alasan mereka seperti itu padaku kemarin" sahut bambam menjelaskan.

"mianhe" ucap ryujin membuat jinan menjawabnya dengan mengangguk.

"kau benar. mungkin kita bisa menanyakannya nanti pada seulgi,aku belum sempat bertukar kabar dengannya" ucap lisa.

lisa,ryujin,bambam dan jinan yg sedang fokus berbicara itu tibatiba terdiam begitu menyadari bahwa disamping mejanya kini telah berdiri 3orang perempuan populer.

my weaknesses (jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang