lisa pov
"kenapa kau tidak pulang hmm?" tanya bambam begitu aku baru membuka mataku.
"cukup dengan berterimakasih saja bam" jawabku membuatnya terkekeh.
aku tidak pulang ke apartemenku tadi malam,dan menemani bambam sampai saat ini.
"lisa-yya" ucap bambam.
"hhmmm?" tanyaku.
"apa semua baik baik saja?" tanyanya.
"apa yg kau maksud bam?"
"selama aku disini,apa semua baik baik saja?"
"semua baik baik saja,fokus pada pemulihanmu saja"
"aku sudah benar benar jenuh disini lisa"
"i know"
"kenapa mina tidak datang menjengukku lisa?"
"aku yg melarangnya"
"wae?"
"bam,mianhe. aku sangat mengkhawatirkanmu,aku tidak ingin hal buruk terjadi padamu lagi ok"
"gomawo lisa-yya,dan maaf sudah menyusahkanmu"
"gwencana,kita disini untuk saling menjaga bukan?" ucapku membuat kami saling menatap dan terkekeh sebelum akhirnya mengangguk kecil bersama.
"bagaimana dengan anak baru itu lisa?" tanya bambam membuatku bingung menatapnya.
"ayolah buddy,bukankah dia cantik?" goda bambam.
"somi?" tanyaku membuatnya mengangguk. "damn no bam,kau benar dia cantik,dia baik,dia menarik perhatianku,but no ok" sambungku.
"hai dok" sapa bambam membuatku menoleh kearah yg disapa oleh bambam.
oh sht.
"mian mengganggu sesi curhat kalian" ucap dokter cantik itu yg kini berjalan mendekat kearah bambam.
"kau menguping" sahutku membuat bambam dan dokter itu terkekeh.
"salahmu yg berbicara dengan lantang" jawab dokter itu membuatku memutar malas bola mataku. "kabar baik untukmu bam" sambungnya mengarah pada bambam.
"aku sudah bisa pulang hari ini dok?" tanya bambam.
"sayangnya tidak sebaik itu" jawab sang dokter. "tapi,kau bisa pulang besok" sambungnya.
"oh,thanks God" syukur bambam.
"dan kabar baik juga untukmu lisa" ucapnya kini mengarah padaku,membuatku menatapnya bingung. "perempuan yg kau bicarakan barusan ada disini,dia sedang mengantar appanya untuk chek up" sambungnya.
"cihhh,sudah ku bilang aku tidak ada apa apa dengannya" jawabku ketus.
"jangan bilang kau masih menyimpan rasa padanya?" tanya bambam tibatiba.
..
jennie pov
ini sudah pukul 9pagi,dan aku sudah berada dirumah sakit.
lebih tepatnya,aku berada diruangan bambam untuk memberikan suntikan diinfusnya,dan memberitau kabar baik tentang ia yg sudah bisa pulang besok.
baru saja aku tersenyum bahagia karna pagi ini aku bisa melihat lisa,namun sial justru aku mendengarnya sedang membicarakan wanita lain,dan bahkan dia memujinya.
"kali ini siapa lagi sial?" tanya lisa kesal.
"minju" ucap bambam.
astaga lisa,siapa lagi dia sialan.
KAMU SEDANG MEMBACA
my weaknesses (jenlisa)
Teen Fictionapa kelemahan dari seorang lalisa manoban yang dingin,cuek,dan hanya mementingkan dirinya sendiri? dan apa obat yg dibutuhkan untuk mengobati rasa sakit yg dimiliki oleh seorang dokter cantik yg bernama kim jennie itu?