chapter 15

2.1K 145 2
                                    

author pov

"aigo lisa-yya,kau tidak bilang bahwa kau menyuruhku kesini untuk membayar semua makananmu ini. jika tau begini,tadi aku tidak akan memesan makanan juga huh" ucap ryujin yg kemudian mendapat tatapan maut dari lisa.

"yak lisa. kau membuatku malu,bagaimana bisa seorang lalisa manoban tidak memiliki uang untuk membayar makanannya hmm?" sahut rose.

"cihh. aku sengaja tidak membawa dompet karna seulgi bilang dia akan datang untuk mentraktirku" jawab lisa.

"sudah,biar aku yg membayar semuanya" sahut jennie.

"tidak. kau tidak perlu melakukan itu dok" jawab lisa dengan cepat. "ryu" sambungnya menatap dalam kearah ryujin.

"haha,sudah sudah tenang saja. untuk kali ini kalian tidak perlu membayar apapun,anggap saja aku yg mentraktir" sahut jisoo sang pemilik cafe.

"daebak. apa itu berarti aku juga tidak perlu mengeluarkan uangku untuk membayar pesananku?" sahut rose.

"nee" jawab jisoo sambil terkekeh.

"kau tidak boleh seperti itu jisoo-yya. kau adalah penjual,dan kami adalah pembeli. itu berarti kami harus membayarnya" sahut lisa.

"yak lisa,kau tidak boleh menolak rezeki" sahut ryujin.

"temanmu itu benar lisa. lagi pula,sudah ku bilangkan anggap saja aku yg mentraktir kalian. dan ini tidak gratis girl's kalian harus membalas budiku ini" sahut jisoo.

"dasar licik" sahut jennie pelan namun dapat terdengar jelas oleh oramg orang disekitarnya itu.

"mereka tidak ingin yg gratisan jen,kau tau itu dan aku hanya menuruti mereka" jawab jisoo yg masih terkekeh.

"kalau masalah itu,kau tidak perlu khawatir. lisa akan membayarnya,kau dengarkan tadi? dia bukan tidak memiliki uang,dia hanya sengaja untuk tidak membawa dompetnya" sahut rose sambil menggoda lisa,membuat mereka melirik kearah lisa untuk menunggu jawaban.

"aku tidak suka memiliki hutang budi dengan siapapun. jika kalian memiliki waktu,aku mengundang kalian untuk ke bar nanti malam" ucap lisa.

"jinjja? mengajak kami ke bar? apa itu tandanya kau akan membalas budiku berkali lipat?" ledek jisoo.

"yak,unnie" sahut jennie mengarah pada jisoo.

"kau akan menyiapkan waktumu itu? atau kita akan mencari waktu lain?" tanya lisa.

"tentu aku akan datang" jawab jisoo.

"kau juga kan?" tanya lisa pada rose.

"apa aku memiliki alasan untuk menolak sebuah traktiran?" jawab rose.

"baiklah kalau begitu,aku pamit duluan. terimakasih untuk traktirannya jisoo-yya" ucap lisa yg kemudian bangkit dari tempat duduknya dan diikuti oleh ryujin.

"nee lisa-yya. hatihati" jawab jisoo.

"kalian diperbolehkan untuk mengajak teman kalian jika kalian menginginkannya,aku tidak akan merasa keberatan untuk itu" ucap lisa sebelum ia beranjak meninggalkan mejanya.

"daebak. kau baru saja membaca isi pikiranku" ucap jisoo membuat rose terkekeh.

"sekali lagi kami permisi" ucap lisa.

"ah,sebentar lisa-yya. dimana kita akan bertemu?" tanya jisoo.

"aku akan menghubungi dokter jennie untuk memberitahu lokasinya" jawab lisa membuat jisoo dan rose menatap kearah jennie.

"kata siapa aku akan datang?" tanya jennie.

"kata siapa kau tidak akan datang dok?" ucap lisa.

"terlalu percaya diri" jawab jennie membuat lisa melangkah untuk kembali mendekat kearah meja dan menatap jennie sambil menaikan sebelah alisnya.

my weaknesses (jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang