Park Chanyeol berusia sepuluh tahun ketika ayah dan ibunya memutuskan untuk berpisah. Ibu Chanyeol yang berkebangsaan Canada memilih untuk kembali ke tanah kelahirannya setelah resmi bercerai dengan sang suami. Kakak laki-laki Chanyeol yang berusia dua tahun lebih tua memutuskan untuk mengikuti sang ibu.
Ibu Park membawa putra pertamanya tinggal di panti asuhan tempat dulu beliau tumbuh. Panti asuhan tersebut di dirikan oleh orang tuanya yang lalu ketika orang tuanya meninggal, panti asuhan tersebut di ambil alih oleh kakak perempuan beliau beserta suami.
Chanyeol kecil yang kecewa karena merasa di tinggalkan awalnya menolak untuk mengetahui kabar dari ibu dan kakaknya di Canada. Tak pernah mau menerima panggilan telephone dari keduanya dan menolak ikut serta ketika sang ayah pergi untuk menjenguk mereka.
Namun seiring usianya yang bertambah dewasa, rasa kecewa itu berhasil ia kesampingkan. Ia kembali mau berhubungan dengan keduanya via telephone dan tak jarang ia terbang ke Canada untuk melepas rindu. Sayangnya, dua tahun setelah hubungan ketiganya membaik, sang ibu justru berpulang ke sisi Tuhan akibat penyakit jantung bawaan.
Chanyeol sangat berduka karena kembali kehilangan sosok sang ibu untuk kedua kalinya. Terlebih lagi, kali ini ia kehilangan sang ibu untuk selamanya. Tak ingin mengingat luka lama atas rasa kehilangan, Chanyeol memutuskan untuk tak pernah lagi mendatangi panti asuhan tempat ibu dan kakaknya tinggal. Hingga kakaknyalah yang mengalah untuk terbang ke Korea guna melepas rindu pada adik dan ayahnya itu.
Kini usia Chanyeol telah menginjak angka dua puluh lima. Menduduki status sebagai Presiden Direktur di perusahaan keluarga menggantikan ayahnya yang memilih pensiun untuk menghabiskan masa tua dengan beristirahat. Memiliki seorang kekasih yang sudah menemaninya sejak dua tahun terakhir. Wanita yang ia anggap dapat menggantikan sosok ibu dalam memberinya cinta dan kasih sayang.
Hingga satu bulan lalu Chanyeol harus mendapati kenyataan menyakitkan yang lagi-lagi menghancurkan hatinya. Dimana sang kakak datang dengan menanggung beban penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Penyakit yang sama seperti yang telah merenggut nyawa ibu mereka.
Kakaknya yang di vonis tak memiliki banyak waktu lagi memilih untuk menghabiskan saat-saat terakhir di negara tempatnya di lahirkan. Bersama ayah dan adik yang disayanginya.
Lalu sekarang, Chanyeol tengah duduk di sebelah ranjang pesakitan tempat kakaknya terbaring lemah dengan alat-alat medis yang menunjang hidupnya. Beberapa saat lalu ayahnya menghubungi Chanyeol, mengatakan bahwa ada yang ingin kakaknya bicarakan pada pemuda Park itu hingga Chanyeol meninggalkan pekerjaannya di perusahaan dan bergegas kemari.
Dengan menggenggam salah satu tangan adiknya, sang kakak berucap-
"Chan, ingat tentang.. anak ayam yang ku.. punya?"
dengan susah payah. Chanyeol mengangguk. Mengingat cerita sang kakak beberapa waktu lalu mengenai anak ayam yang kakaknya rawat.
"J.. jaga.. mereka.. untuk.. ku."
Meski merasa heran dengan permintaan kakaknya, Chanyeol tetap mengangguk, menyanggupi.
Lagi pula, apa sulitnya untuk merawat beberapa anak ayam?
Prolog End.
Hallo ChanHun Shipper! Saya Yuni! Saya kembali dengan cerita fiksi mengenai kedua idola saya, Chanyeol dan Sehun, yang akan selalu menjadi tokoh utama dalam cerita yang saya tulis.
Jika ada kekurangan dan kesalahan dalam cara saya menyampaikan cerita, saya harap anda sekalian dapat memakluminya. Bagaimanapun saya hanya seorang penggemar yang mencoba menuliskan imajinasi tak masuk akal saya ke dalam bentuk Fanfiction yang amatiran.
Ah satu lagi. Ini penting!
Mungkin nanti, ketika pembaca sekalian membaca kelanjutan cerita ini, sebagian dari kalian akan merasa familiar dengan jalan ceritanya. Karena cerita ini terinspirasi dari sebuah karya seorang Author ChanHun yang dulu sempat mengunggah karyanya di Wattpad. Ceritanya sangat bagus, dan saya jatuh cinta dengan bagaimana beliau menyampaikan cerita. Sayangnya, beliau tidak mengunggah karyanya hingga ke bagian akhir dan justru menghapus semua bagian yang telah di unggah, entah dengan alasan apa. Padahal beliau pernah mengatakan bahwa cerita itu sudah hampir mendekati ending.
Karena saya mengagumi karyanya tersebut, saya mencoba menuliskan cerita yang bisa di bilang cukup mirip. Tapi, saya tidak bermaksud mencontek. Sungguh! Meski ada beberapa plot yang mirip, tapi sebenarnya jalan cerita pada tulisan saya ini sangat berbeda dari milik beliau. Bagi pembaca yang sudah pernah membaca karya tersebut, pasti akan tau bedanya dan akan sadar bahwa saya tidak melakukan plagiasi.
Oh! Baiklah. Mungkin ini akan sulit di percaya jika hanya melihat tentang bagaiamana saya menjelaskannya. Bagaimana jika sebaiknya anda membaca cerita ini dahulu hingga tamat, lalu berikan penilaian. Jika anda merasa bahwa cerita saya sangat sangat sangat mirip dengan karya tersebut dan anda berpikir bahwa saya mencontek, maka anda di ijinkan untuk mengungkapkannya kepada saya melalui kolom komentar. Anda juga di ijinkan untuk memberikan kritikan. Tapi, saya mohon gunakan bahasa yang sopan ketika anda menyampaikan pendapat anda.
Jika nantinya ada banyak pembaca yang mengemukakan pendapat serta menilai bahwa saya melakukan plagiasi, maka saya akan menghapus unggahan saya pada cerita ini.
Namun, sangat di sarankan agar anda membaca cerita ini hingga tamat terlebih dahulu jika anda ingin memberi penilaian, apakah saya mencontek karya orang lain atau tidak.
Dan mengenai judul serta nama Author yang karyanya saya jadikan inspirasi, bagaimana jika kita bermain tebak-tebakan mengenai hal itu? Mohon tuliskan pada kolom komentar jika anda mengetahuinya!
Nah.. saya sudahi basa-basinya, nantikan kelanjutan cerita ini dan selamat membaca (bagi yang berkenan).
Salam hangat~ Yuni Oh.
Bba bba~
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring For Chanyeol
FanfictionPark Chanyeol adalah pria normal yang memiliki kekasih seorang wanita. Chanyeol mencintai kekasihnya hampir sama banyak seperti ia mencintai almarhum ibunya. Namun suatu hari, ia mendengar sebuah permintaan tak masuk akal dari ayahnya dengan iringan...