Chapter 10

419 55 29
                                    

Chanyeol yang mulai terbangun dari mimp,i meraba-raba sisi ranjang tempat sang istri seharusnya berbaring. Tapi ia menemukan tempat itu kosong dan segera mendudukkan diri seraya membuka mata lebar-lebar.

Melihat ke sekeliling ruangan, tak ada siapapun di sana. Pintu kamar mandi yang dapat ia lihat dari posisinya duduk tengah terbuka lebar, menandakan bahwa Sehun tidak ada di sana karena pria hamil itu tak pernah menggunakan kamar mandi tanpa menutup pintunya.

Chanyeol segera mengambil ponsel untuk menghubingi Jihoon, siapa tau sang istri tengah berkunjung ke kamar sepupunya itu.

Jihoon langsung mengangkat panggilan tersebut pada dering pertama dan mengatakan keberadannya bersama Sehun ketika Chanyeol bertanya. Kemudian setelah mematikan ponsel secara sepihak, Chanyeol segera mandi, berganti baju lalu menyusul keduanya.

Tiba di restorant hotel, mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan guna mencari keberadaan dua sibmissive tersebut, ia justru mendapati pemandangan tak mengenakkan dimana seorang pria tengah merangkul pundak istrinya.

Dengan langkah cepat Chanyeol menghampiri mereka dan segera mengenyahkan tangan nakal yang menyentuh miliknya.

Jihoon menatap ngeri kemarahan Park Chanyeol yang di sembunyikan dengan wajah datar. Sementara pria asing itu menatapnya dengan satu alis terangkat, Sehun sibuk mengendalikan rasa takut.

Takut?

Chanyeol segera mengambil tempat di sisi Sehun, di iringi tatapan si pria asing yang lalu berucap-

"Sehun-ah, dia suamimu?"

Tanya pria itu dengan raut tak percaya.

"Ada masalah dengan hal itu?"

Balas Chanyeol, kali ini tidak lagi menyembunyikan rasa tak sukanya.

"Eyy.. jangan salah paham. Aku hanya terkejut bahwa Oh Sehun akan berakhir menikah dengan orang lain selain Park Seo Joon."

"Kau bahkan mengenal kakak ku?"

Tanya Chanyeol dengan satu alis terangkat. Pria itu lebih terkejut lagi mendengarnya.

"Woaahh.. apa ini? Kau adik Park Seo Joon? Daebak! Oh Sehun, bagaimana kau bisa mengencani seseorang tapi justru menikah dengan adiknya, eoh?"

Nada ejekan itu terdengar jelas dari suaranya.

Chanyeol sudah ingin membalas, tapi urung ia lakukan ketika merasakan remasan pada lengannya yang Sehun lakukan. Saat ia melihat ke arah Sehun, Chanyeol baru menyadari ada sesuatu yang salah dengan istrinya.

"Sehun?"

Panggilnya pelan setelah memangkas jarak.

"P...pergi."

Sehun berucap dengan suara yang sangat lirih serupa bisikan, membuat indra pendengaran Chanyeol tak bisa menangkapnya dengan jelas.

"Huh?"

Chanyeol meminta Sehun untuk berucap lebih jelas. Dan suara berbisik yang tampak bergetar itu segera membuat Chanyeol terheran-heran.

"B.. bawa aku.. pergi dari.. sini."

Sehun mengucapkannya dengan manatap Chanyeol kali ini. Kedua netra birulnya telah berembun, siap menangis kapan saja.

Dengan ini, Chanyeol segera menuntun Sehun untuk enyah dari sana. Tak perduli pada panggilan dari pria asing itu untuk Sehun. Jihoon yang masih heran pun segera menyusul.

Tubuh Sehun terus bergetar selama perjalanan, kakinya pun seolah tak sanggup melangkah dengan benar. Jadi Chanyeol berinisiatif untuk menggedongnya hingga ke kamar mereka.

Spring For ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang