Chapter 22

317 42 6
                                        

Masih Flashback~

Jaehyun kembali ke kamar dimana ia menyekap Sehun setelah urusannya selesai. Untungnya, pembicaraan Sehun dengan Kris mengenai rencana mereka telah selesai sebelum Jaehyun tiba. Jaehyun langsung menggiring Sehun ke bandara setelahnya.

Tak ada percakapan yang terjadi selama perjalanan mereka menuju bandara selain Sehun yang menanyakan apakah polisi yang Jaehyun hubungi telah menindak lanjuti laporan pria itu mengenai penyerangan di villa atau belum.

Jawaban Jaehyun yang mengatakan bahwa polisi sudah menanganinya berhasil membuat Sehun dapat sedikit merasa lega.

Keduanya baru berbicara lagi ketika berada di ruang tunggu bandara hingga Sehun pergi ke toilet dengan alasan mual.

Sehun tidak berdusta mengenai rasa mualnya. Ia sempat memuntahkan isi perutnya yang hanya berupa cairan karena dirinya memang belum makan malam di dalam toilet sebelum Kris menghampirinya untuk menginfokan bahwa pesawat yang akan membawanya menuju Indonesia akan segera lepas landas.

"Apa kau sanggup menaiki pesawat sendirian? Kau terlihat tidak baik."

Tanya Kris yang cukup khawatir melihat kondisi Sehun yang tampak lemas setelah memuntahkan isi perutnya. Wajah Sehun juga terlihat pucat.

"Aku tak apa. Tak perlu khawatir. Orang hamil memang seperti ini."

Jawab Sehun dengan senyum hangatnya yang nampak di paksakan.

"Ini passport dan tiketmu. Pesawatnya akan berangkat sepuluh menit lagi. Kau harus bergegas sementara aku akan mengalihkan perhatian Jaehyun. Aku sudah menghubungi temanku dan dia akan menjemputmu di Bandara International Jogjakarta. Ikutlah bersamanya. Jangan khawatir, temanku orang yang baik dan bisa di percaya."

Sehun mengangguk, lalu Kris memberikan sebuah jaket serta topi padanya untuk melakukan penyamaran sebelum ia melangkah keluar dari toilet.

Sehun melesatkan kakinya dengan tergesa, namun tetap mencoba untuk tidak menarik perhatian orang-orang sekitar. Sesekali ia akan mengedarkan pandangan dengan ekor matanya untuk memastikan bahwa Jaehyun tidak ada di sekitar.

Sementara Kris berjalan tenang menuju ke ruang tunggu dimana Jaehyun berada. Ia baru berlari dengan memasang raut panik setelah hampir sampai di tempat Jaehyun duduk lalu memberitahukan pada bosnya itu bahwa tawanan mereka hilang. Jaehyun tentu saja terkejut bukan main mendengar penuturan anak buahnya tersebut.

"Bagaimana bisa hilang, hah?"

Jaehyun bertanya dengan amarah yang berkuasa.

"Maaf bos, karena saya ingin buang air, jadi saya ikut masuk ke dalam toilet. Saya yakin Sehun-ssi berada di bilik toilet yang ada di sebelah saya karena hanya bilik itu yang pintunya tertutup. Lalu-"

"Cukup! Aku tak punya waktu untuk mendengarkan penjelasanmu. Segera cari Sehun ke seluruh penjuru bandara. Aku yakin dia belum pergi jauh karena kondisinya yang tengah hamil. Hubungi rekan-rekanmu yang lain untuk ikut mencari. Aku akan memeriksa cctv."

Kris membungkuk sebagai tanda bahwa ia akan melaksanakan perintah bosnya.

Jaehyun hanya tidak tau, bahwa saat itu, bibir Kris tengah membentuk senyum miring. Sebab Kris yakin, Jaehyun tidak akan menyadari sosok Sehun yang tertangkap cctv berkat penyamarannya.

Hingga menit berganti jam, tak terasa sudah sekitar empat jam pencarian Sehun di lakukan.

Tentu saja Jaehyun dan anak buahnya tidak bisa menemukan Sehun. Kris yang merupakan dalang di balik hilangnya Sehun juga hanya berpura-pura mencari agar tak di curigai.

Kris adalah seseorang dengan otak cemerlang. Dan kebetulan, ia juga memiliki banyak kenalan yang menggeluti berbagai bidang. Termasuk pemalsuan dokumen.

Spring For ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang