Sequel #4

268 32 19
                                        

Lima tahun yang lalu, Chanyeol berhasil memboyong Sehun untuk kembali ke Korea bersamanya. Lengkap dengan Kris dan Rowoon yang bersedia pindah setelah menerima tawaran untuk di bukakan toko kue olehnya.

Chanyeol mengajak Sehun untuk tinggal di rumah lama mereka yang sempat terabaikan selama sang nyonya rumah bersembunyi di negeri orang.

Ayah park memerintahkan pelayan yang Chanyeol perkerjakan untuk tetap selalu membersihkan rumah itu meski pemiliknya tak pernah pulang ke sana. Sebab Chanyeol yang sibuk dengan pekerjaan dan usahanya dalam mencari sang istri memilih untuk selalu bermalam di kamar pribadi yang ada di kantornya. Kala itu Chanyeol berpikir bahwa pulang ke rumah yang tidak ada Sehun di dalamnya akan membuatnya semakin terpuruk.

Sehun dan suaminya tinggal di rumah itu dengan tenang dan bahagia sembari menanti kelahiran Jelly. Tak ada lagi pengganggu, atau orang-orang yang mengusik ketenangannya.

Hingga dua minggu setelah kelahiran Jelly yang kemudian mereka beri nama Sean Park (Sean sendiri adalah versi pendek dari nama Sandara, Sehun, Chanyeol dan Seo Joon), Sehun mulai mendapati beberapa hal janggal.

Seperti putranya yang tertawa sendiri dalam keadaan terjaga di atas ranjangnya. Ayunan bayi yang bergoyang sendiri ketika sang putra tidur di dalamnya. Atau ketika putranya itu mengulurkan kedua tangan pada udara kosong di depannya padahal Sehun ada di sebelahnya.

Semua keanehan itu Sehun simpan untuk dirinya sendiri. Tak berniat menceritakan hal tersebut pada sang suami yang bahkan tidak berani menonton film horor meski di siang hari.

Kejadian itu terus berlanjut bahkan hingga Sehun melahirkan anak keduanya yang di beri nama Aeri Park. Kenapa Aeri? Karena itu adalah versi pendek dari Chanyeol, Sehun, Rowoon dan Kris.

Siapa yang memiliki ide seaneh itu untuk menamai anak mereka?

Tentu saja Sehun! Siapa lagi yang begitu sayang keluarga dan setia kawan jika bukan Sehun?

Ok. Mari kesampingkan kekonyolan Sehun dalam memberikan nama pada anak-anaknya. Dia memiliki masalah yang lebih rumit di sini.

Jadi, Sehun sudah terbiasa dengan hal berbau mistis yang terjadi pada kedua anaknya itu sejak cukup lama. Meski ia tak pernah melihat wujud dari makhluk yang ia yakini turut mendiami rumahnya, namun ia tau bahwa makhluk itu tidak memiliki niat buruk terhadap keluarganya.

Tak ada hal buruk yang terjadi pada keluarganya, terutama anak-anaknya yang Sehun yakini dapat melihat wujudnya. Malahan, Sehun sering merasa terbantu dengan kehadiran makhluk tersebut dalam mengawasi anak-anaknya. Lambat laun, muncul perasaan kasih dan sayang dalam hati Sehun pada makhluk tak kasat mata yang sering mengajak anak-anaknya itu bermain.

Jika bisa, Sehun sangat ingin melihat sosoknya, ingin mengucapkan rasa terima kasihnya pada perhatian yang sosok itu berikan untuk kedua buah hatinya, ingin menanyakan alasan dari keberadaannya di rumah yang ia tinggali bersama keluarganya. Hal apakah yang masih mengganjal di hatinya hingga ia terjebak di dunia ini meski seharusnya ia bisa pergi ke tempat yang lebih indah.

Sehun berharap ia dapat membantunya untuk pergi ke tempat dimana ia seharusnya berada. Karena Sehun tau, sosok itu pasti kesepian berdiam diri di tempat yang tidak semestinya.

Hingga ia tidak terkejut lagi ketika melihat penampakan seorang gadis kecil dengan rambut panjang berwarna pirang.

Saat itu Sehun tengah berada di antara sadar dan tidak, tepatnya ketika ia akan pingsan setelah terpeleset di dalam kamar mandi yang ada di kamar anak-anaknya. Sehun baru selesai memandikan Aeri yang kala itu berusia satu bulan.

Sehun yang terbaring miring tepat di ambang pintu kamar mandi sempat melihat gadis yang ia perkirakan berusia tujuh tahun itu berdiri di tepi ranjang tempat Sehun membaringkan putrinya sebelum kesadarannya menghilang akibat benturan di kepala.

Spring For ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang