Chapter 19

311 44 8
                                    

Jihoon berlari terbirit-birit memasuki villa dan langsung melesat ke kamar mandi terdekat. Jungwoo yang di tinggalkan di belakang segera putar arah untuk kembali menjaga Sehun karena ia yakin bahwa bos serta sekertarisnya bisa menjaga diri mereka sendiri serta Jihoon. Meski sudah ada Jhonny bersama Sehun, tapi entah mengapa ia merasa tak tenang meninggalkan mereka hanya berdua.

Benar saja, ketika Jungwoo kembali ke tempat dimana terakhir kali ia dan Jihoon meninggalkan keduanya, Sehun dan Jhonny sudah tak ada di sana.

Mencoba berpikir positif, Jungwoo berinisiatif untuk mencari keduanya di sekitar taman. Karena Sehun memang berkata ia ingin berjalan-jalan, maka wajar jika tuannya itu tidak berdiam diri di satu tempat.

Tapi sial, meski Jungwoo sudah mencari keduanya kesana-kemari, ia masih tak menemukan mereka. Ia justru menemukan sebuah ponsel yang ternyata adalah milik Jhonny. Maka Jungwoo segera kembali ke penginapan untuk melaporkan hal ini pada bosnya.

Jungwoo berlari secepat yang ia bisa untuk mencapai villa. Ia memasuki ruang tengah sambil memanggil Chanyeol dengan kesetanan.

"Bos.. haah.. haah.."

"Ada apa denganmu?"

Tanya Guan Lin yang terkejut melihat kepanikan di wajah Jungwoo. Lain dengan Chanyeol yang langsung merasakan hal buruk tengah terjadi. Terlebih ketika ia tidak melihat Sehun bersama sang pengawal.

"Dimana Sehun?"

"Tuan Sehun menghilang!"









Sementara itu, Jaehyun tengah menahan Sehun pada sebuah kamar. Jaehyun membiarkan pria hamil itu berdiam diri dengan ketakutan di atas ranjang. Merasa tak perlu membelenggu tubuh Sehun dengan ikatan tali seperti yang ia lakukan pada Jhonny karena tau Sehun tak akan bisa kabur darinya dengan keadaan hamil seperti sekarang.

Jaehyun menyekap Sehun pada sebuah kamar yang terletak di lantai dua. Dan ia yakin Sehun tak mungkin nekat untuk melompat jendela dan terjun dari sini guna melarikan diri. Bagaimanapun, pria itu pasti memikirkan keselamatan janin dalam kandungannya.

"Kau melakukan tindakan yang salah dengan menyekapku di sini."

Hardik Sehun, menatap miris pada tubuh pingsan Jhonny yang babak belur dimana Jaehyun mengikatnya pada sebuah kursi dan menempatkan pemuda itu di pojok ruangan dengan tiga pria bertubuh kekar yang bersiaga di dekatnya.

"Mari bicara tentang masa lalu, Sehun."

Jaehyun mengabaikan peringatan Sehun dan justru membahas hal lain. Dan Sehun sama sekali tak tertarik dengan apa yang ingin pria itu bicarakan.

"Kau pasti sudah mendengar tentang kisahku dengan Chanyeol Hyung dan kekasihnya yang merupakan hasil dari merebut milikku bukan?"

Lanjut Jaehyun ketika Sehun tak memberikan respon apapun.

"Chanyeol Hyung dan wanita itu sudah berpisah."

Desis Sehun. Sangat tidak suka dengan gagasan bahwa Jaehyun masih menyebut wanita itu sebagai kekasih dari suaminya.

"Aku tau. Pada akhirnya, jalang itu telah menerima karmanya. Ia membuangku demi Chanyeol, dan kini, pria yang ia pilih justru membuangnya demi dirimu. Dia pantas mendapatkannya."

Sehun kembali tak merespon. Ia justru mengamati raut wajah Jaehyun yang tengah duduk pada sofa di seberang ranjang. Jaehyun duduk dengan menumpukan kedua siku pada kedua lututnya yang terbuka, tatapannya terpaku pada lantai yang ia pijak. Meski begitu, Sehun dapat melihat pancaran duka pada ekspresinya.

Mungkinkah pria ini masih mencintai Joohyun? Karena Jaehyun tampak begitu terluka ketika ia membicarakan mantan kekasihnya itu, meski mulutnya mencela wanita tersebut. Hal ini membuat Sehun sedikit iba padanya.

Spring For ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang