Park Chanyeol tengah mengemudikan mobil milik pamannya dengan kecepatan penuh. Sepuluh menit yang lalu ia baru saja mendapat laporan mengenai keberadaan istrinya dari salah satu detective yang menangani kasus hilangnya Sehun.
Sebuah cctv yang terpasang di salah satu rumah warga yang bersebelahan dengan bangunan panti asuhan menangkap aksi penculikan istrinya tersebut dan detective sewaannya berhasil melacak nomor plat mobil yang membawa Sehun.
Sementara Chanyeol pergi menuju tempat istrinya di sekap, paman Smith telah menghubungi polisi untuk menyelamatkan Sehun dan menangkap sang penculik.
Polisi yang terlambat datang tak bisa mencegah tindakan gegabah dari Chanyeol yang datang lebih dulu.
Kedatangan Chanyeol ke sebuah pabrik gula yang sudah tak terpakai membuat komplotan penculik yang berjaga di pintu masuk menyerangnya. Ia mendapat luka gores yang cukup dalam di lengan kiri dan hampir mati tertusuk di bagian dada jika polisi tidak datang lima belas menit setelah kedatangannya dan menembak kaki orang yang menyerangnya dengan belati.
Chanyeol yang langsung bangkit dari posisinya terbaring di lantai dan bergegas masuk ke dalam gedung lantas tercengang melihat seorang Bae Joohyun tengah menusuk perut seseorang.
Di sisi lain, Sehun mematung di tempat dengan mata terbelalak dengan wajah yang memiliki bercak darah menyaksikan Jackson tumbang di depannya dengan belati yang menancap di perut. Lalu tanpa belas kasihan Joohyun mencabut belati tersebut dari perut Jackson setelah tertawa terbahak-bahak (menertawakan kebodohan Jackson yang mau menjadi tameng untuk Sehun) dan segera bergerak ingin menyerang Sehun.
Sehun sudah pasrah dengan mata terpejam ketika ia mendengar suara tembakan dan cipratan darah kembali mengenai wajahnya yang telah ternoda oleh darah dari Jackson.
"Sehun-ah!"
Sehun langsung membuka mata begitu mendengar teriakan dari suara yang sangat ia kenal dan mendapati Chanyeol berlari ke arahnya seraya membuang sebuah pistol yang sebelumnya pria itu pegang.
Dengan lengan yang mengalirkan cukup banyak darah, Chanyeol membuka semua ikatan yang menjerat istrinya secara terburu-buru. Begitu ikatan terlepas, Sehun segera menghambur ke pelukan suaminya dan menangis keras di sana.
Polisi berbondong-bondong mendekat ke arah di mana Jackson terkapar dengan luka tusuk di perut dan Joohyun yang tewas karena mendapatkan tembakan tepat di kepala.
Ternyata tadi itu, Chanyeol sempat merenggut pistol dari salah satu anggota polisi yang menyusulnya dan langsung menembak kepala Joohyun yang akan menyerang Sehun. Dan Jackson, dia merelakan dirinya tertusuk oleh belati milik Joohyun demi menjadi tameng bagi Sehun.
Chanyeol berakhir terbaring di ranjang pesakitan pada salah satu ruang rawat inap di sebuah rumah sakit dengan jarak paling dekat dari pabrik terbengkalai tempat Sehun di sekap. Sehun yang tak mau berhenti menangis sejak Chanyeol membebaskannya kini tengah tertidur sambil memeluk tubuh sang suami.
Ranjang pasien yang sempit membuat keduanya sulit bergerak, terlebih bagi Chanyeol yang lengannya mendapatkan tiga puluh jahitan.
Namun lelaki Park itu tak perduli. Ini lebih baik dari pada membiarkan istrinya tidur di bangku yang terletak di samping ranjang dengan posisi kurang nyaman sebab Sehun tak mau jauh-jauh darinya.
Sehun sendiri baru berhenti menangis setelah ia kelelahan dan mata bengkaknya pedih luar biasa hingga berakhir tertidur setelah Chanyeol memintanya naik ke ranjang.
Beberapa anggota keluarga dan teman-teman keduanya ada di luar ruangan, sementara yang lain memilih untuk tetap tinggal di panti asuhan guna mengurus Sean dan Aeri yang pasti mencari orang tua mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring For Chanyeol
FanfictionPark Chanyeol adalah pria normal yang memiliki kekasih seorang wanita. Chanyeol mencintai kekasihnya hampir sama banyak seperti ia mencintai almarhum ibunya. Namun suatu hari, ia mendengar sebuah permintaan tak masuk akal dari ayahnya dengan iringan...