Seperti yang ayah Park katakan semalam ketika Jihoon baru datang, Jihoon adalah orang yang menyenangkan dan Sehun suka berteman dengannya.
Park Jihoon adalah seorang pemuda berusia dua puluh tahun yang tengah berkuliyah di Jepang. Dia adalah adik sepupu dari Chanyeol. Kebetulan, ia tak bisa hadir pada acara pernikahan Chanyeol dengan Sehun karena saat itu di universitasnya sedang masa ujian.
Nah, kali ini ia pulang karena kegiatan kuliyahnya tengah libur. Lalu memutuskan sendiri untuk tinggal di rumah ayah Park karena sejujurnya ia tidak betah berlama-lama di rumah orang tuanya sendiri. Hal itu di karenakan orang tuanya yang senang sekali mengomelinya. Omelan itu selalu berkisar pada pokok permasalahan yang sama. Yaitu karena Jihoon memilih untuk mengambil fakultas Fashion Design ketimbang bisnis, padahal ia di harapkan untuk menjadi penerus ayahnya guna memimpin perusahaan.
Saat ini, Jihoon dan Sehun tengah membicarakan fashion yang sedang tren. Sebuah majalah fashion ternama yang mereka jadikan acuan untuk pembahasan ini.
Keduanya duduk di sofa panjang yang ada di ruang keluarga. Salah satu halaman berisi piyama couple berhasil menarik perhatian Sehun. Kemudian ia berkata pada Jihoon jika ia ingin membelinya. Jihoon pun menyarankan agar Sehun memesannya secara online. Maka Sehun menyetujuinya.
Pria hamil itu akhirnya membuka ponsel miliknya dan mulai menjelajahi aplikasi penjualan online guna mencari barang yang ia inginkan. Namun ketika ia melihat harganya, wajah Sehun berubah murung. Sebab harganya yang cukup mahal, Sehun merasa sayang untuk mengeluarkan uang di tabungannya yang tak seberapa banyak.
Uang di dalam tabungan Sehun adalah hasil kerja kerasnya sebagai Assistant Designer ketika ia masih tinggal di Canada. Karena kepindahannya ke Korea serta kehamilannya, Sehun tak bisa lagi menghasilkan uang dengan usahanya sendiri. Dan Sehun masih terlalu sungkan untuk meminta pada suaminya. Terlebih lagi jika untuk membeli sesuatu dengan harga yang mahal.
Raut kecewa Sehun tertangkap oleh pengelihatan Jihoon, membuat pemuda itu bertanya.
"Hyung, ada apa?"
"Tak apa."
Hanya itu jawaban Sehun. Tak ingin berterus terang karena malu. Keluarga Park adalah keluarga konglomerat yang pasti berkelebihan dalam hal materi. Mereka bisa saja memborong seluruh isi toko perhiasan jika mereka mau. Saat ini Sehun merasa begitu kecil karenanya.
"Jadi bagaimana? Hyung jadi membelinya? Kurasa itu akan cocok di tubuhmu dan Chanyeol Hyung. Kalian akan tampak sangat serasi."
Ungkap Jihoon, tampak begitu bersemangat.
"Apa yang kalian bicarakan? Kenapa namaku di sebut-sebut?"
Chanyeol datang dari arah ruang tamu dan mengambil tempat di sisi Sehun.
"Ini Hyung, Sehun Hyung ingin membeli piyama couple untuknya dan dirimu. Bagaimana menurutmu? Bagus tidak?"
Jihoon memperlihatkan gambar piyama yang di maksud pada kakak sepupunya itu.
"Yang warna hitam itu akan cocok untuk kami."
Komentar Chanyeol.
"Waw.. pilihanmu sama dengan pilihan Sehun Hyung! Yeoksi! Kalian memang sehati!"
Seru Jihoon.
"Kalau begitu ayo kita ke mall."
Kedua pria lainnya menatap Chanyeol dengan kening berkerut.
"Untuk apa?"
Tanya Sehun.
"Katanya ingin beli piyama?"
Jihoon menepuk keningnya, tak habis pikir dengan pola pikir kakak sepupunya yang terkesan kuno.
"Hyung, di jaman sekarang ini sudah di ciptakan yang namanya Online Shop. Kau tidak harus pergi ke Mall untuk membeli apapun yang kau inginkan. Mereka menjual apa saja di Online Shop dan kita hanya perlu melakukan pemesanan via handphone, lalu mereka akan mengantarkan pesanan kita sampai rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring For Chanyeol
FanfictionPark Chanyeol adalah pria normal yang memiliki kekasih seorang wanita. Chanyeol mencintai kekasihnya hampir sama banyak seperti ia mencintai almarhum ibunya. Namun suatu hari, ia mendengar sebuah permintaan tak masuk akal dari ayahnya dengan iringan...