Sequel #2.

312 31 28
                                    

Siang hari ini cuaca cukup cerah. Awan putih berarak menghiasi langit biru yang menjadikannya tampak lebih indah. Dengan terik mentari yang menghangatkan.

Saat matahari berada tepat di atas kepala, Sehun bersama Aeri di gendongannya serta Sean yang ia gandeng tangannya tengah berjalan memasuki toko kue dengan nama Oma Opa Cakery. Toko kue yang dulu ia dirikan bersama kedua orang temannya.

Sehun yang sudah tidak lagi bekerja sebagai koki di toko tersebut memang cukup sering berkunjung, sekedar untuk melepas rindu dengan Kris yang kini menjadi pemilik tunggal di sana. Atau masuk ke dapur untuk membantu koki yang sudah menggantikan posisinya untuk membuat kue sejak lima tahun lalu, terkadang ia akan di mintai tolong untuk memberi komentar serta masukan mengenai menu baru yang koki muda itu ciptakan.

Ada kalanya ia akan bertemu Rowoon yang masih cukup sering bantu-bantu disana ketika hari liburnya. Sebab Rowoon memutuskan untuk tidak menjadi pegawai tetap di toko tersebut sejak pekerjaannya di perusahaan milik Chanyeol menjadi semakin membuatnya sibuk. Lagi pula, pria kelebihan kalsium itu baru saja naik jawabatan setahun lalu.

Beruntung, toko tersebut menjadi salah satu toko kue dengan pelanggan terbanyak di daerah itu. Hingga Kris bisa membayar beberapa pekerja untuk membantunya menjalankan toko. Terima kasih pada Chanyeol yang menempatkan Oma Opa Cakery di lokasi yang strategis dan memiliki prospek bagus.

Sehun datang ketika toko tengah dalam keadaan cukup ramai pelanggan. Namun kebanyakan dari mereka membeli kue untuk di bawa pulang sehingga terdapat banyak meja yang kosong. Kedatangannya di sambut oleh seorang karyawan yang baru saja selesai membersihkan salah satu meja.

"Hyung! Sean-ah, baru pulang sekolah ya? Aigoo~ Aeri bertambah gemuk! Lihat pipinya yang seperti bakpau!"

Orang ini menyapa Sehun dan kedua anaknya dengan cukup heboh. Dia adalah seorang mahasiswa yang bekerja part time di sini untuk tambahan uang saku.

"Hai, Sejeong-ah, kalian pasti sibuk ya? Sepertinya toko sedang ramai."

Sehun balas menyapa Sejeong yang sudah sibuk dengan pipi Aeri yang ia mainkan seperti squishy. Gadis bernama Sejeong itu hanya mengangguk memberi jawaban, terlalu asyik bermain dengan Aeri yang kini mulai tertawa-tawa padanya.

Ah.. meski Sejeong ini seorang gadis, tapi dia lebih suka memanggil pria yang lebih tua darinya dengan sebutan Hyung. Entah mengapa.

"Mooom!"

Sehun merasakan celananya di tarik pelan ketika mendengar panggilan Sean. Ia segera menunduk dan mendapati putranya itu tengah mengelus-elus perut sambil menatapnya dengan raut memelas.

"Sean lapar?"

Anak itu mengangguk. Sejeong ternyata melihat hal itu, lalu meninggalkan Aeri dan berlutut di depan Sean.

"Sean-ah, Noona punya makanan enak di dapur. Sean mau?"

Tawarnya.

Sean mengangguk semangat sebelum menjawab-

"Mau Onti!"

Panggilan Sean membuat Sejeong mengerucutkan bibirnya sebelum berucap-

"Sudah ku bilang, panggil aku Noona."

Sean memeringkan kepala sambil bertanya polos.

"Tenapa?"

Sejeong tersenyum lebar, kemudian menjawab.

"Karena Noona masih sangaaaaaat muda."

Sean mengangguk saja agar cepat. Dia sudah sangat lapar.

"Sejeong-ah, bukankah kau sibuk?"

Spring For ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang