Hai para pembaca dan ChanHun Shipper yang aku hormati dan aku sayangi!
Emm.. ini pertama kalinya aku menulis pesan di awal chapter. Sebenarnya, ada satu kesalahan yang harus ku luruskan sebelum kalian membaca bagian terakhir dari ceritaku ini.
Jadi, aku membuat kesalahan pada penulisan nama dari salah satu tokoh di cerita ini. Nama ibunya Wyatt, pada satu chapter aku menuliskannya dengan nama Tiffany, tapi di chapter lain aku justru menulisnya dengan nama Jessica, padahal nama itu sudah ku gunakan untuk tokoh lain, yaitu istrinya Kris.
Kedua tokoh itu memang hanya karakter pendukung, tapi tetap saja hal itu merupakan sebuah kesalahan yang cukup fatal.
Kalian pasti merasa aneh dan mungkin bingung dengan hal itu. Tapi aku sudah merevisi bagian tersebut sebelum aku mengunggah chapter terakhir ini.
Maafkan aku. Aku sadar bahwa aku masih harus banyak belajar untuk membuat sebuah karya.
Dan terima kasih banyak pada salah satu pembaca yang telah mengingatkanku mengenai kesalahan tersebut.
Untuk ke depannya, aku harap kalian tidak sungkan untuk memberikan saran dan kritik padaku.
Itu saja yang ingin ku sampaikan. Maaf untuk ketidak nyamanannya. Dan selamat membaca! 😊
Park Sean tengah larut dalam dunianya sendiri saat ini. Terhanyut dalam keterpesonaan pada dua buntalan berwarna merah muda dan biru yang di tempatkan oleh ibunya pada ranjang King Size milik orang tuanya. Sean sendiri memilih untuk berbaring tengkurap di sisi lain, posisinya menghadap pada buntalan berisi dua makhluk menggemaskan tersebut dengan kedua telapak tangan yang menopang dagunya.
Di sana, dua adik kembarnya tengah terlelap setelah di berikan susu formula. Tadi Sean membantu salah satunya untuk memegang botol susu tersebut. Begitu saja, Sean sudah bangga. Merasa seolah ia telah menjadi kakak paling hebat di dunia.
Tapi kini anak itu merasa sengat gemas. Gemas ingin membuat dua pasang mata yang memejam itu terbuka. Karena ingin melihat dua pasang iris mata berwarna biru yang mirip dengan milik ibunya. Sean sangat menyukai mereka. Indah, seindah milik Mommy, katanya.
Selain itu, Sean juga ingin mengajak mereka berbicara. Sean ingin menceritakan semua yang ia alami hari ini, hari kemarin dan kemarinnya lagi. Serta ingin mengenalkan mainan robot barunya pada mereka. Sean berjanji akan berbagi mainan dengan mereka.
Lama-lama ia bosan juga menunggu adik-adik kembarnya bangun. Sean mengubah posisi yang tadinya tengkurap menghadap kedua adik kembarnya menjadi terlentang, menatap plafon kamar dengan pikiran menerawang jauh. Memikirkan berbagai rencana mengenai permainan apa yang bisa ia lakukan dengan keduanya. Oh! Tentu dengan Aeri juga. Sehun tidak melupakan Aeri kok.
Hanya saja, sekarang Sean lebih tertarik pada dua adik kembarnya dari pada Aeri yang sibuk bermain dengan anaknya paman Guan Lin di lantai bawah.
Lalu sebuah ide terbersit di kepalanya. Memutar tubuh kembali menjadi tengkurap, mengedarkan pandangan. Ia menemukan tak ada satupun orang dewasa di sana, selain dirinya.
Iya. Sean sudah merasa menjadi dewasa sejak ia sudah tidak cadel lagi kan?
Setelah memastikan bahwa keadaan saat ini aman, Sean menggerakkan tangan mungilnya ke arah pipi tembam salah satu dari si kembar yang berjarak paling dekat dengannya denga jari telunjuk yang mengacung ke depan. Itu adalah bayi laki-laki.
![](https://img.wattpad.com/cover/315358574-288-k901746.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring For Chanyeol
ФанфикPark Chanyeol adalah pria normal yang memiliki kekasih seorang wanita. Chanyeol mencintai kekasihnya hampir sama banyak seperti ia mencintai almarhum ibunya. Namun suatu hari, ia mendengar sebuah permintaan tak masuk akal dari ayahnya dengan iringan...