Chapter 18

430 45 13
                                    

Langit malam berhias bintang di luar sana menandakan bahwa hari telah malam. Dan sekarang ini adalah waktunya makan malam.

Biasanya, di jam segini Sehun sedang sibuk dengan alat memasak dan sebangsanya, dengan lincah memainkan pisau serta bahan makanan untuk di olah menjadi menu makan malam dengan citarasa lezat yang dapat memanjakan lidah suaminya.

Tapi malam ini, istri yang seolah merangkap sebagai koki pribadi Park Chanyeol itu justru tengah terlelap dalam dekapan suami tercinta. Tubuh tanpa busananya yang kini hanya di tutupi selimut itu pasti tengah kelelahan. Sebab sang dominant mengajaknya melakukan olahraga ranjang hingga berjam-jam lamanya. Mencoba berbagai gaya bercinta namun masih berhati-hati untuk menjaga calon buah hati mereka agar tetap aman.

Chanyeol sendiri masih terjaga, sibuk mengagumi wajah lelap istrinya yang tampak begitu damai mengarungi dunia mimpi. Menduga-duga apakah ada dirinya dalam mimpi indah sang tercintanya. Selain itu, ia juga tengah mengulang kembali ingatan tentang rasa menyenangkan yang ia alami ketika bercinta dengan istrinya tadi. Rasanya begitu mengagumkan, membawa Chanyeol seolah melayang mencapai awan.

Chanyeol tak menyangka bahwa Sehun yang sudah pernah terjamah oleh lelaki lain ternyata dapat membuatnya begitu menikmati kegiatan bercinta mereka lebih dari yang pernah ia rasakan ketika melakukannya dengan orang lain, termasuk Joohyun sang mantan kekasih.

Kulit Sehun begitu halus ketika ia sentuh dengan tangan ataupun mulut serta lidahnya. Tubuh Sehun yang begitu lembut ketika ia menjelajahi seluruh bagiannya. Rasa Sehun begitu manis ketika ia cecap sana-sini.

Dan yang lebih penting dari semuanya, bagian bawah Sehun terasa begitu sempit ketika ia memasukinya. Menjepit miliknya dengan begitu ketat meski ia bukan yang pertama menggaulinya. Benar-benar tak bisa di gambarkan betapa nikmatnya.

Di sisi lain, ia merasa takjub pada dirinya sendiri yang dapat menahan diri untuk bermain dengan keras seperti biasanya. Chanyeol tidak biasanya bisa bermain selembut yang ia lakukan bersama Sehun seperti tadi. Hal itu Chanyeol lakukan karena tak ingin menyikiti Sehun, juga karena ia memikirkan keselamatan dari janin dalam kandungan istrinya.

Lalu terdengar lenguhan dari mulut kecil Sehun yang tampak masih dalam keadaan bengkak. Chanyeol begitu bringas dalam mengajaknya beradu mulut tadi.

Lenguhan itu di iringi oleh tubuh Sehun yang bergerak pelan, kemudian di susul oleh sepasang mata yang terbuka perlahan. Sehun yang berbaring miring menghadap Chanyeol mendapati sang suami tengah menatapnya

Ia linglung sebentar, melirik ke arah dada Chanyeol yang tak tertutupi apapun, lalu ia tertegun.

Kilas balik kegiatan panasnya bersama Chanyeol lantas terbayang di kepalanya. Wajahnya sontak memerah parah. Terlebih ketika Chanyeol membuka suara untuk bertanya.

"Sehun-ah, kenapa? Apa di bawah sana masih terasa sakit?"

Chanyeol bertenya demikian bukan tanpa sebab. Melainkan karena ia mendapati gelagat aneh pada raut wajah istrinya. Namun dahi Chanyeol berkerut ketika Sehun justru menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Sehun, ada apa?"

Chanyeol mulai panik, ia mengira Sehun menangis sambil menyembunyikan wajah di balik telapak tangan. Padahal Sehun tengah merasa malu setengah mati karena mengingat kegiatan panas mereka beberapa waktu lalu.

"Se-"

Chanyeol sudah ingin bertanya lagi ketika mendengar suara pintu yang di ketuk. Parahnya, Chanyeol lupa dengan kondisinya dan sang istri yang masih belum berbusana dan justru berseru untuk mempersilahkan orang di balik pintu untuk masuk. Begitu juga dengan Sehun yang segera menoleh ke arah pintu yang kini menampilkan seorang Park Jihoon.

Spring For ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang