Chanyeol merasakan sesuatu di selangkangannya memberontak. Pusaka miliknya terbangun karena melihat tubuh bagian atas Sehun yang telanjang, dimana ada dua tonjolan berwarna merah muda yang menghiasi dada yang cukup berisi tersebut.
Perut Sehun yang sedikit buncit karena menyimpan sesosok janin di dalamnya sama sekali tak merusak keindahannya. Chanyeol justru merasa pusing ketika dengan jelas melihat paha putih mulus Sehun yang terpampang.
Lagi-lagi Chanyeol menelan ludah. Menggelengkan kepala untuk mengusir pikiran kotornya yang muncul tak tau waktu dan tempat, namun ia gagal. Akhirnya Chanyeol menahan Sehun yang sudah akan turun ke air kolam. Membuat istrinya itu menatap heran padanya.
"B.. belajar renangnya lain kali saja."
Ucap Chanyeol dengan terbata.
"Huh?"
Sehun semakin merasa heran. Terlebih ketika Chanyeol justru keluar dari kolam.
Dan Sehun memekik ketika pria itu mengangkat tubuhnya dalam gendongan brydal style. Spontan, Sehun mengalungkan kedua lengannya pada leher Chanyeol. Bersikap pasrah ketika sang suami membawanya pergi dari kolam menuju ke dalam villa.
"Eo, Hyung? Ada apa dengan Sehun Hyung? Kenapa kau menggendongnya? Apa terjadi sesuatu padanya? Sehun Hyung terluka?"
Berpapasan dengan Jihoon yang langsung bertanya heboh, Chanyeol mengabaikannya dan terus melangkahkan kaki melewati sepupunya itu.
Namun Jihoon yang mengkhawatirkan Sehun tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi justru menyusul keduanya dan memblokir jalan Chanyeol.
"Hyung! Kenapa kau tidak menjawab?! Dan kenapa kalian tidak pakai baju?!"
Chanyeol menggeram kesal sementara Sehun yang merasa malu setengah mati lantas menyembunyikan wajahnya pada leher Chanyeol. Wajah Sehun sudah sangat merah.
Chanyeol juga, tapi bukan malu yang pria Park itu rasakan, melainkan karena ia tengah menahan gairahnya yang memuncak akibat melihat tubuh istrinya.
Chanyeol memejamkan mata seraya mengambil nafas dalam, mencoba menahan-nahan kesabaran pada tingkat kepekaan Jihoon yang sangat rendah.
Beruntung, Guan Lin datang menyelamatkannya. Pria China itu berhasil menarik Jihoon hingga jalan Chanyeol terbuka tampa halangan lagi.
Tanpa membuang waktu lebih lama, Chanyeol segera melanjutkan langkahnya, kali ini lebih lebar dan lebih cepat. Dalam perjalanan, Chanyeol bisa mendengar suara Guan Lin yang menahan Jihoon untuk menyusulnya seraya berkata-
"Jangan ganggu mereka, Jihoon. Chanyeol Hyung sedang dalam keadaan genting sekarang."
Ucapan Guan Lin di salah artikan oleh Jihoon.
"Justru itu, kita harus membantunya! Mengapa kau malah menghalangiku?"
Balas Jihoon. Ia sudah bersiap untuk menyusul kedua kakaknya, tapi kembali di cegah. Guan Lin mencekal lengan Jihoon, menatap adik sepupu dari sahabatnya itu dengan raut wajah tak biasa seraya berucap-
"Percayalah, masalah Chanyeol hanya bisa di selesaikan oleh Sehun Hyung, istrinya."
dengan penekanan pada kata terakhir. Jihoon masih belum menangkap maksud Guan Lin.
"Bagaimana bisa Sehun Hyung membantunya? Chanyeol Hyung bahkan harus menggendongnya ta-"
"Demi Tuhan, Jihoon! Apa kau tidak mengerti juga?!"
Guan Lin berseru frustasi. Menghela nafas kesal, lalu melanjutkan ucapannya.
"Chanyeol Hyung memiliki masalah pada belalainya! Kau tau apa itu belalai? Sesuatu yang tersimpan di antara kedua pahamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring For Chanyeol
FanfictionPark Chanyeol adalah pria normal yang memiliki kekasih seorang wanita. Chanyeol mencintai kekasihnya hampir sama banyak seperti ia mencintai almarhum ibunya. Namun suatu hari, ia mendengar sebuah permintaan tak masuk akal dari ayahnya dengan iringan...