Chapter 2

482 64 35
                                    

Sehun sudah mandi dan baru selesai membongkar koper untuk menata pakaiannya di dalam lemari yang tersedia. Sementara Chanyeol yang tadi keluar kamar setelah Sehun mengatakan ingin mandi kini tengah duduk di ruang keluarga dengan laptop di pangkuannya. Sehun menghampiri untuk menanyakan sesuatu.

"Chanyeol."

Ia memanggil dari belakang dalam jarak yang tidak terlalu dekat. Chanyeol lantas menoleh dan memberikan tatapan bertanya.

"Kopermu, ingin kau rapikan sendiri atau.."

"Aku akan mengurusnya sendiri. Kau, istirahatlah. Jangan sampai kelelahan."

Chanyeol berkata demikian mengingat kondisi Sehun yang kurang baik setelah apa yang terjadi tiga hari terakhir ini. Sehun lantas memilih untuk berbaring di ranjang sementara Chanyeol masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sehun masih terjaga dengan posisi berbaring miring membelakangi kamar mandi ketika Chanyeol selesai. Chanyeol segera naik ke ranjang dan berbaring terlentang setelah mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur. Dalam remang cahaya, Chanyeol berucap.

"Tidurlah, Sehun. Tidak baik tidur larut malam untuk orang hamil."

Sehun lalu menutup matanya. Lelehan air mata kemudian jatuh membasahi bantalnya.









Pagi pertama Chanyeol sebagai suami orang, ia sempat linglung mendapati dirinya terbangun di kamar yang berbeda dari kamarnya di rumah sang ayah. Setelah mengumpulkan segenap nyawa yang sempat plesiran di alam mimpi, ia baru mengingat statusnya sekarang serta dimana ia berada.

Menyadari hanya ada dirinya sendiri di kamar itu, Chanyeol lantas sedikit kebingungan dan panik. Tanpa mencuci muka lebih dulu, ia melompat turun dari ranjang dan keluar kamar.

Suara-suara yang berasal dari dapur membuat Chanyeol datang ke sana untuk mendapati seseorang tengah sibuk berkutat dengan alat-alat dapur. Hingga orang itu berbalik dengan mangkuk besar berisi nasi goreng yang baru matang. Sehun terlihat memakai pakaian rumahan dan sebuah apron.

Dari sana Chanyeol dapat menyimpulkan bahwa pria itu sudah mandi sebab sudah mengganti piyama yang ia kenakan tadi malam dengan baju rumahan.

"Kau.. cuci muka dulu sebelum sarapan."

Ucap Sehun yang membuat Chanyeol agak malu. Sesuai perintah, Chanyeol memasuki kamar mandi yang ada di sebelah dapur untuk mencuci muka dan menggosok giginya lalu duduk di meja makan yang terletak tepat di sebelah counter dapur. Menu sarapan sudah tertata rapi di atas meja. Meja dengan empat kursi itu tidak besar memang. Setidaknya itu cocok untuk Sehun dan Chanyeol yang hanya tinggal berdua saja di rumah ini.

Sehun duduk di seberang Chanyeol dan dengan telaten mengambilkan sepiring nasi goreng untuk suaminya itu, lengkap dengan telur gulung sebagai lauk.

"Maaf, aku hanya bisa membuatkan sarapan alakadarnya sebab hanya bahan-bahan ini yang bisa ku dapatkan di minimarket terdekat."

Chanyeol sedikit membelalakkan mata mendengar pernyataan Sehun.

"Kau belanja? Dengan apa kau kesana?"

"Jalan kaki."

Sehun menjawab dengan wajah polos. Lalu melanjutkan setelah tau apa yang membuat suaminya menampilkan raut terkejut.

"Tak ada apapun di dapur yang bisa ku jadikan makanan. Lagi pula minimarketnya dekat. Aku hanya perlu berjalan kaki selama sepuluh menit untuk kesana."

Chanyeol memijit pelipisnya. Tampak frustasi dengan alasan yang tak Sehun pahami.

"Seharusnya kau membangunkanku agar aku bisa mengantarmu ke sana."

Keluhnya. Sehun masih tak mengerti mengapa Chanyeol bereaksi berlebihan seperti ini.

Spring For ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang