Sequel #11

222 26 4
                                    

Sinar mentari pagi telah menyapa dunia dengan begitu cerah. Udara sejuk di pagi hari harusnya dapat membuat penghuni bumi merasa bersyukur karena masih bisa menghirupnya.

Di pagi yang cerah ini, kediaman keluarga kecil Chanyeol sudah begitu ramai. Keempat anggota keluarga tengah melakukan rutinitas sarapan pagi mereka di meja makan. Dengan Sean yang terus berceloteh ria menceritakan segala hal yang ia alami. Aeri yang mengoceh sambil di suapi oleh sang ibu hingga terkadang bubur bayi di dalam mulutnya tersembur keluar. Chanyeol sendiri sesekali menanggapi celotehan putra sulungnya.

"Sehun-ah, kapan jadwal periksa kandunganmu yang berikutnya? Aku akan mengosongkan jadwalku untuk mengantarmu."

Tanya Chanyeol. Sehun yang tengah sibuk menyuapi Aeri menjawab tanpa menghentikan kegiatannya.

"Besok Hyung. Tapi jika Hyung tidak bisa mengantar, aku akan pergi sendiri. Jangan memaksakan diri, hem?"

Sehun memang istri yang pengertian. Ia tau betul suaminya tengah cukup sibuk dengan urusan perusahaan yang tengah membuka cabang baru.

Ngomong-ngomong, usia kandungan Sehun yang ketiga ini telah menginjak angka lima. Perutnyapun sudah cukup besar. Karena ternyata, Sehun tengah mengandung bayi kembar dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Rumah ini akan sangat ramai nantinya.

Siapa saja, tolong ingatkan Chanyeol dan Sehun untuk menggunakan alat kontrasepsi kedepannya. Karena mereka akan sangat kerepotan nantinya mengingat Sean dan Aeri masih sangat kecil.

"Tidak. Aku akan tetap mengantarmu apapun alasannya. Titik."

Chanyeol dan sikap keras kepalanya yang masih tidak berubah. Tak apa, karena hal itu mengarah pada hal baik.

"Baiklah."

Dan Sehun masih menjadi istri yang penurut.

Keluarga mereka sudah sangat bahagia sekarang. Dan akan semakin lengkap dengan kelahiran si kembar kelak.






Siang hari ketika Sean masih berada di sekolah dan Aeri tengah tidur siang, Sehun memiliki waktu untuk bersantai. Pekerjaan rumah selain mengurus anak-anak dan suaminya telah ia percayakan kepada seorang pelayan rumah tangga yang Chanyeol perkerjakan.

Pelayan rumah tangga tersebut baru bekerja di sana selama dua bulan. Yang akan datang setiap pagi dan pulang sore harinya. Pelayan yang lama telah pensiun karena sudah memasuki usia setengah abad. Namun begitu, Chanyeol masih memberikan uang bulanan untuk membantu perekonomian mantan pelayannya itu atas inisiatifnya sendiri. Bagaimanapun, beliau telah banyak membantunya dan keluarga.

Awalnya, Sehun berniat untuk tidak lagi memperkerjakan pelayan dan ingin menangani semua pekerjaan rumahnya sendiri. Namun karena kehamilannya yang ketiga ini cukup rentan sebab jaraknya dengan kehamilan kedua cukup dekat, atas saran dari dokter kandungannya, Sehun memilih untuk tidak melakukan banyak pekerjaan yang berkemungkinan untuk membuatnya kelelahan.

Saat ini Sehun sedang asyik menonton drama kesukaannya. Di temani segelas jus mangga dan beberapa cemilan sehat untuk ibu hamil. Hingga keasyikannya terganggu oleh suara bel pintu. Sehun yang tau pelayan rumah tangganya tengah sibuk bebersih rumah lantas beranjak untuk membuka pintu.

Seorang pria dengan wajah kebaratan menyambut penglihatannya ketikan ia membuka pintu utama. Sehun sempat tertegun melihat netra biru pria tersebut yang ia rasa mirip dengan miliknya. Bahkan jika di perhatikan dengan seksama, kontur wajah pria tersebut juga cukup mirip dengannya.

"Excuse me."

Sapaan pria itu membuyarkan lamunan Sehun.

"Ah.. yes. Can i help you?"

Spring For ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang