Chanyeol di buat heran dengan keadaan rumah yang gelap gulita ketika ia pulang kerja petang ini. Menurut informasi yang ia dapatkan dari ayahnya, Sehun takut pada kegelapan. Hal itu di buktikan dengan kebiasaan Sehun yang selalu menyalakan lampu di semua ruangan yang ada di rumah mereka ketika sore tiba.
Chanyeol lalu melangkah menuju kamar utama setelah menyalakan lampu. Keadaan kamar juga gelap. Ketika ia menyalakan lampu kamar, ia menemukan Sehun yang berbaring meringkuk membelakangi pintu masuk tanpa selimut. Setelah di amati lebih lanjut, Chanyeol mendapati fakta bahwa Sehun masih mengenakan pakaian yang istrinya itu kenakan tadi pagi.
Tidak biasanya. Sehun selalu mandi di sore hari karena tubuhnya yang tak tahan dingin akan mudah sakit jika mandi di malam hari. Mungkin Sehun tidur siang dan keterusan hingga petang ini. Mungkin juga itulah sebabnya Sehun tidak sempat menyalakan lampu sama sekali. Sehun bahkan tidak menutup tirai jendela kamar.
Chanyeol lantas bergerak untuk menutup tirai tersebut. Ketika ia selesai dengan urusan tirai dan berbalik, ia mendapati sesuatu yang janggal pada wajah lelap Sehun.
Chanyeol mendekat untuk memastikan dan terheran ketika menemukan jejak air mata pada wajah istrinya. Kelopak matanya yang terpejam pun terlihat bengkak.
Dengan ini Chanyeol dapat menyimpulkan bahwa siang tadi Sehun menangis hingga kelelahan dan berakhir ketiduran. Namun, apa gerangan yang menyebabkan pria hamil itu menangis?
"..Joon.. hyung.."
Terdengar lirihan dari bibir kecil Sehun. Chanyeol mendekat untuk memastikan apakah istrinya itu telah bangun atau hanya mengigau. Namun igauan selanjutnya yang ia dengar membuat telapak tangan Chanyeol mengepal.
"Seo Joon.. hyung.."
Sehun terbangun ketika waktu menunjukkan pukul sepuluh malam. Sehun mengerutkan kening saat mendapati lampu kamar telah menyala padahal seingatnya ia tertidur sejak siang tanpa menyalakan lampu.
Mengedarkan pandangan, Sehun mendapati tirai jendela kamarnya sudah tertutup, ada jas kerja suaminya yang tersampir pada kursi meja rias lengkap dengan tas kerja yang tergeletak di atas kursi. Sehun berasumsi bahwa Chanyeol telah pulang.
Jika begitu, kenapa suaminya itu tak terlihat?
Kemudian Sehun turun dari ranjang lalu berjalan keluar ruangan dengan tujuan mencari keberadaan Chanyeol. Dan mendapati pria yang masih mengenakan kemeja kerja itu tengah tertidur dalam posisi duduk di atas sofa ruang keluarga dengan wajah menengadah, sebab ia menjadikan sandaran sofa sebagai bantal.
Melirik ke atas meja, dimana ada bungkus Humburger yang isinya telah tiada serta sebungkus Fried Fries yang tinggal setengah dari isinya. Ada juga satu cup minuman yang Sehun tebak isinya juga sudah di minun habis.
Hati Sehun mencelos melihat pemandangan ini. Ia merasa telah menjadi istri yang lalai melakukan kewajibannya dalam mengurus suami. Sehun berpikir bahwa seharusnya ia bisa lebih disiplin, menyiapkan makan malam untuk Chanyeol hingga sang suami tak perlu memakan hidangan kurang sehat itu untuk menu makan malam.
Sehun merasa sangat bersalah sekarang. Hingga ia berpikir bahwa Tuhan pasti mengutuknya karena telah melalaikan kewajibannya sebagai seorang istri.
Dengan sesal yang memenuhi relung hati Sehun mendekati pria yang masih terlelap dalam posisi tak nyaman itu dan menyentuh pundak tegapnya.
"Chanyeol.."
Panggilnya pelan. Niatnya ingin membangunkan Chanyeol dan meminta suaminya itu untuk pindah ke kamar agar bisa tidur dengan nyaman.
Ternyata Chanyeol adalah tipe orang yang tidak sulit di bangunkan saat tidur. Chanyeol langsung terjaga. Tampak mengumpulkan segenap kesadaran sebelum mendongak pada Sehun yang berdiri di hadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Spring For Chanyeol
FanfictionPark Chanyeol adalah pria normal yang memiliki kekasih seorang wanita. Chanyeol mencintai kekasihnya hampir sama banyak seperti ia mencintai almarhum ibunya. Namun suatu hari, ia mendengar sebuah permintaan tak masuk akal dari ayahnya dengan iringan...