Duduk berhadapan dengan ayah Park, Sehun menatap mertuanya itu dengan pandangan menuntut penjelasan.
Keduanya sengaja memisahkan diri dari paman dan bibi Smith yang Sehun mintai tolong untuk menjaga anak-anaknya. Dua kursi yang terletak di tepi kolam renang kediaman Ayah Park adalah pilihan mereka untuk berbicara empat mata. Di temani dua gelas jus jeruk dingin di atas meja yang memisahkan keduanya.
"Rose. Dari mana kau mendengar nama itu, Sehun?"
Ayah Park mengawali pembicaraan setelah sunyi yang menyelimuti keduanya sejak berpindah kemari sepuluh lima menit yang lalu.
Sehun hanya diam. Memutuskan untuk tidak berkata apapun sebelum mendengar penjelasan yang ia inginkan.
"Apa Chanyeol yang memberitahumu?"
Sehun masih membisu. Dimana kediaman Sehun membuat ayah mertuanya menghela nafas.
"Jika kau bertanya padaku, berarti Chanyeol belum menceritakannya padamu. Dan aku merasa tidak berhak untuk membongkar rahasia yang ia sembunyikan darimu. Akan lebih baik jika kau mendengarnya langsung dari mulut suamimu, Sehun-ah."
Wajah serius Sehun berubah murung mendengarnya.
"Aku pernah menanyakan hal ini padanya. Tapi Chanyeol Hyung berpura-pura tidak tau. Itu artinya dia bermaksud untuk tidak pernah memberitahuku. Kenapa? Kenapa harus ada rahasia di antara kami? Bukankah kami suami-istri? Bukankah kami saling mencintai? Chanyeol Hyung memintaku untuk tidak menyembunyikan apapun darinya, lalu mengapa ia melakukan hal yang sebaliknya? Seburuk apa rahasia yang suamiku tutupi hingga ia enggan menceritakannya padaku?"
Sehun berucap dengan segenap rasa putus asa dan kecewa. Kecewa dengan sikap Chanyeol yang seolah tidak mau memberinya kepercayaan untuk mengetahui rahasia suaminya itu.
"Rahasia ini sangat buruk, Sehun. Sangat buruk hingga membuat Chanyeol sangat menyesal dan malu. Kurasa itulah alasannya tidak ingin jika kau, satu-satunya orang yang ia cintai mengetahuinya."
Ucap Ayah Park, rautnya menunjukkan kerunyaman isi kepalanya.
"Apa yang ia takutkan? Seburuk apapun masa lalunya, hal itu tidak akan menjadikan alasan bagiku untuk meninggalkannya. Dan jika itu yang Chanyeol Hyung takutkan, berarti dia meragukan perasaanku terhadapnya."
Sehun bersikukuh bahwa Chanyeol tidak seharusnya menyembunyikan apapun darinya dan tak perlu meragukan perasaannya terhadap pria itu.
"Chanyeol pasti merasa sangat takut sekarang. Dan satu-satunya alasan mengapa ia begitu takut adalah karena ia sangat mencintaimu. Sehun-ah, ayah tau kau tak akan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja. Hanya saja, ayah mohon agar kau sudi berlapang dada ketika kau mengetahui semua kenyataannya nanti."
Begitulah bagaimana akhirnya Sehun menitipkan kedua anaknya pada ayah Park, paman dan bibi Smith untuk menginap di kediaman sang ayah mertua.
Karena Sehun ragu pembicaraannya dengan Chanyeol mengenai sosok wanita bernama Rose akan berlangsung tanpa pertengkaran.
Lalu sekarang, setelah cukup lama mengabaikan kebekuan Chanyeol hanya untuk menunggu suaminya itu mengaku tanpa perlu di tanya, Sehun yang merasa tak tahan lagi lantas bersuara.
"Gelang yang kau berikan lima tahun lalu, apa kau pernah memberikan gelang yang sama pada wanita bernama Rose?"
Chanyeol masih mematung di tempatnya. Membuat Sehun akhirnya mengangkat wajah untuk melihat kediaman Chanyeol yang terasa menyiksanya.
"Siapa wanita itu, Hyung? Mengapa kau merahasiakannya dariku? Bukankah kalian pernah terhubung?"
Chanyeol memejamkan matanya sejenak seraya membuang nafas berat. Lalu melanjutkan langkah yang sempat terhenti begitu lama untuk menempatkan diri di hadapan Sehun dengan posisi berlutut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring For Chanyeol
FanfictionPark Chanyeol adalah pria normal yang memiliki kekasih seorang wanita. Chanyeol mencintai kekasihnya hampir sama banyak seperti ia mencintai almarhum ibunya. Namun suatu hari, ia mendengar sebuah permintaan tak masuk akal dari ayahnya dengan iringan...