Chapter 3

499 64 21
                                    

Bae Joohyun, adalah wanita yang berstatus sebagai kekasih Chanyeol saat ini. Iya, hingga saat ini, keduanya memang belum memutuskan untuk berpisah meski Chanyeok telah menjadi suami orang lain.

Pernikahan ini terjadi secara mendadak. Sangat mendadak. Hingga keduanya tak memiliki kesempatan untuk berdiskusi mengenai hubungan mereka selanjutnya.

Sehari sebelum acara pernikahan di adakan, Chanyeol yang datang menemui Joohyun hanya mengatakan bahwa ia terpaksa harus menikahi kekasih dari almarhum kakaknya sebab orang yang di maksud sudah terlanjur mengandung benih dari sang kakak.

Tindakan Chanyeol yang menyetujui pernikahan ini jelas keluar dari rencana masa depan mereka yang saat itu baru sempat memikirkan cara untuk membuat ayahnya memberikan restu pada hubungan mereka. Karena sebenarnya, baik ayah Chanyeol maupun almarhum ibunya tak pernah setuju dengan wanita pilihan putra mereka tersebut.

Chanyeol tak bisa menyalahkan keduanya. Mereka memiliki alasan mengapa mereka tak bisa menerima Joohyun untuk menjadi menantu di keluarga Park. Karena pada dasarnya, Chanyeol dan Joohyun memulai hubungan mereka dengan cara yang salah.

"Kau harus mengerti, aku tak bisa mengabaikan permintaan terakhir kakakku, juga membantah keinginan ayahku. Lagi pula, ada darah daging kakakku di dalam rahimnya."

Chanyeol menjelaskan pada Joohyun bagaimana ia terdesak oleh situasi yang ada sejak Joohyun terus saja menyalahkan keputusannya.

"Pria itu hanya memerlukan seseorang yang bisa bertanggung jawab atas anak dalam kandungannya. Kau bisa membantunya tanpa harus menjadi suaminya dan ayah dari anaknya. Apakah dia bahkan tak bisa mencari pria lain yang belum memiliki kekasih?"

"Joohyun, aku-"

Dering telephone menghentikan ucapan Chanyeol. Nama Sehun tertera pada layar ponselnya. Chanyeol segera menjawab panggilan tersebut.

"Ya, Sehun, ada apa? Apa terjadi sesuatu?"

"Tidak. Hanya.. apa kau masih lama?"

"Apa kau merasa tak enak badan? Apa kau mual lagi?"

Raut khawatir terpancar jelas pada wajah Chanyeol. Menciptakan denyut menyakitkan di dada wanita yang kini memperhatikannya.

"Sebenarnya, aku hanya merasa pusing dan sedikit lelah."

"Aku akan segera menyelesaikannya."

Chanyeol menutup panggilan telephone dengan tergesa.

"Aku harus segera pulang. Kondisi Sehun sedang kurang baik dan aku tak bisa membiarkan sesuatu yang buruk terjadi padanya serta kandungannya."

"Jadi sekarang dia lebih penting bagimu?"

"Cukup Joohyun! Kita akan membicarakan hal ini lain kali."

Setelah berkata demikian, Chanyeol segera mendorong trolinya pergi dari sana. Joohyun yang kembali di tinggalkan hanya dapat bergumam kecewa.

"Bagaimana akan ada lain kali jika waktumu telah kau curahkan seluruhnya pada pria itu?"









Chanyeol dan Sehun tengah berada di perjalanan menuju rumah mereka. Mobil harus berhenti di trafick light yang menunjukkan lampu merah.

Sejak meninggalkan super market, Sehun hanya duduk diam di kursi yang terletak di sebelah kursi kemudi dengan tatapan keluar jendela. Benaknya di penuhi dengan pikiran tentang wanita yang Sehun percaya sebagai kekasih suaminya.

Hatinya bertanya-tanya, apakah hubungan keduanya berakhir karena tiba-tiba ia masuk ke dalam hidup Chanyeol?

Jika benar, maka Sehun sungguh sangat merasa bersalah pada keduanya. Namun jika hubungan mereka belum berakhir, lantas bagaimana dengan nasib pernikahan ini kedepannya?

Spring For ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang