Mereka keluar dari kafe, kepala dita terus di bayangi oleh siapa orang yang telah berani menerror nya."Eonni, kau tak mendengarkan ku?" Kata soodam yang melihat dita terbengong. Dota mengerjapkan matanya lalu menatap soodam.
"Aah hehe.. mwoya?" Tanya dita dengan cengengesan membuat soodam menghela nafasnya.
"Aniya.. aku hanya komen tentang makanan tadi," kata soodam lalu dita mengangguk.
Soodam menatap dita diam-diam, dia merasa sikap dita tiba-tiba berubah.
Dita eonni sebenarnya kenapa?
"Ahh eonni bagaimana kalau kita pergi ke timezone!" Kata soodam dengan penuh semangat.
"Timezone? Mau apa? Kau ingin cosplay jadi anak kecil?"
Soodam memonyongkan bibirnya, "aniyaaa, kita seru-seruan saja. Misal main capit boneka.. karaoke an atau mandi bola hehe." Dita menggelengkan kepalanya.
"Aniyo, kita pulang saja ne."
Soodam mencebikkan bibirnya, "jangan pulang dulu dong. Ya sudah jangan ke timezone, tapi bagaimana kalau ke.." soodam tengah berpikir, memutar otak ingin pergi kemana.
"Kemana?" Tanya dita.
"Uhmm.."
"Kau tak tau mau kemana kan? Kalau begitu jalan tengah nya, ayo ke dorm!" Kata dita membuat soodam kalah karena dita menarik tangannya pergi ke dorm.
"Eonni.. pasti membosankan. Pasti kau akan rebahan," ujar soodam dengan kesal seperti anak kecil yang tengah merajuk di paksa pulang oleh eomma nya.
"Memang iya."
"Yaaaaa.."
.
.
."Minji, kenapa orang-orang disini terus memperhatikan kita?" Tanya lea membuat minji melihat ke sekeliling nya.
Memang benar, kini semua orang tengah menatap keduanya dengan tatapan yang
Errrr.. entahlah mereka tak tau."Ne eonni, apa ada yang salah dengan kita?" Bisik minji sedikit risih dan panik. Takut jika ada yang tak beres.
"Aniya, tapi.. menurutku penampilan kita biasa saja. Tak ada yang salah," jawab lea dengan berusaha acuh tak acuh dengan terus berjalan cepat bersama minji.
Tapi sebuah fakta, lea dan minji terlalu percaya diri. Karena faktanya mereka sedang memperhatikan apa yang ada di belakang mereka. Sebuah badut yang berjalan tepat di belakang mereka. Minji dan lea rasanya ingin tertawa kencang saat ini juga, mereka bertatapan dengan terkekeh geli.
"Sialan.. aku jadi ingin pergi ke mars saja," ujar lea dan minji hanya tertawa.
.
.
."Uhmm soodam-ah.. aku boleh pergi duluan?"
"Kau memangnya ingin kemana eonni?" Tanya soodam.
Dita baru saja membuka pesan masuk ke handphone nya. Dari seokjin.
Ya dari seokjin.
"Aku ingin menemui seokjin oppa." Soodam tersenyum lebar mendengar nya.
"Woahh jinjja?? Ne ne.. kau boleh pergi. Cepatlah.. kau tak mau membuat dia menunggu lama bukan?" Kata soodam membuat dita terkekeh.
"Ne ne.. habiskan makanan nya. Kau kan yang mentraktir," kata dita lalu pergi dari sana dengan soodam yang melongo.
Dita tersenyum di balik maskernya, entahlah, rasanya dia sangat senang sekarang. Seokjin memintanya untuk pergi ke toko bunga tak jauh dari kafe yang dia kunjungi tadi. Hanya 200 meter saja.