Dita kini berjalan sendirian di jalan yang sepi di tengah malam seperti ini. Dia sudah melakukan pemotretan dan sampai malam, tapi manager nya malah tak bisa menjemput.Dita seperti sedang diikuti, dia melihat ke belakang tapi tak ada siapapun.
Ting.
Ssaeng sinting
Mencari apa huh?
Dita takut, jika ssaeng itu berbuat nekat padanya.
Mau apa kau?
Kau sangat centil jalang kecil
Kau akan merasakan akibat nya malam ini"Yakk!! Keluar kau!! Berhenti menggangguku!!" Pekik dita menggema namun tak ada yang menyaut kecuali angin malam ini.
"Lagiapula.. aku akan menjauhi idolmu itu!"
Kresk
Kresk
Suara dari semak-semak lalu seseorang bermasker keluar dari sana membawa pisau. Dita mundur menjauh lalu dia berlari sekencang mungkin, orang itu berlari mengejarnya.
Sungguh creepy.
"Tolong jangan sakiti aku! Kumohon!" Kata dita dan semakin kencang berlari dan orang itu semakin kencang juga mengejar.
"Kau harus mati!!"
Tunggu.
Dita seperti mengenali suaranya.
Dugh.
Dita tersandung oleh batu, dia terjatuh. Dan orang itu kini berdiri di hadapan nya.
"Si-siapa kau?" Kata dita.
"Kau tak mengenaliku??" Katanya.
Dita tak bisa berpikir apapun ketika tangan orang itu melayang dan pisaunya akan menghunus tubuhnya. Tapi dita segera melempari kepalanya oleh batu.
"Akkh!"
"Sialan!"
Dita akan lari namun tangannya di tahan, dita memutar tangan orang itu membuat pisaunya jatuh.
"Lepas sialan!" Katanya.
Dita langsung membuka masker orang itu dan betapa terkejutnya dia saat tau siapa yang selama ini menerror nya.
"Mi-minnie eonni??"
"Ya kenapa? Kaget?" Kata minnie.
Dita mendorong tubuh minnie lalu dia sedikit menjauh namun sesorang memakai mobil datang dan keluar. Dia seorang yeoja yang dita tak kenal.
"Siapa kau?" Kata dita.
"Siapa kau?" Tanya minnie ikut bertanya.
"Tenang saja aku ada di pihak mu," kata yeoja itu menatap minnie membuat dita meneguk ludahnya.
"Ka-kau.. apa maumu?" Kata dita ketakutan membuat mereka smirk.