36

325 46 2
                                    

Yonggi terengah-engah, kini dia sudah masuk ke dalam hutan. Masih ada sedikit sinyal yang dia dapat.

Namja itu terengah-engah, membawa senter di tangannya.

"Jinny!! Kau dimana!!?"

"Jinny!! Park jinny!!" Yonggi terus meneriakkan nama jinny.

Sedangkan jinny masih tak sadarkan diri, yonggi terus berjalan lebih masuk ke dalam hutan.

Hingga, dia mengingat sesuatu, tentang serigala yang mengejar jinny. Perasaannya semakin kacau balau, dia mencari dengan panik kesana kemari.

"Jinny!!"

"Kau dimana!!"

Yonggi sangat cemas akan keadaan yeoja itu, dan tak lama setelah dia berjalan. Dia menemukan gua, yonggi terdiam sebentar lalu dia berjalan masuk ke dalam sana.

Yonggi terus masuk dan sampai akhirnya dia menemukan jinny yang tak sadarkan diri.

"Jinny-aa.. ireona.. aku disini.. buka matamu."

Lalu yonggi melihat kaki jinny yang lebam, yonggi kemudian mengangkat tubuh jinny ala bridal style keluar dari hutan yang gelap itu.

Sesampainya di mobil, yonggi memasukkan jinny dan dia memutar lalu masuk ke kursinya. Yonggi segera menjalankan mobilnya dengan cepat menuju rumah sakit.

"Bertahanlah."

.
.
.

"Jaehyun-ssi," kata dita lalu dia menemui jaehyun yang tengah menunggunya di liar dorm. Jaehyun tersenyum ke arahnya.

"Kau sudah siap?" Tanya jaehyun lalu dita mengangguk.

"Kenapa tak menunggu di dalam saja?" Tanya dita ramah. Jaehyun terkekeh, "tak apa, ayo pergi."

Mereka berdua pun pergi dan turun menggunakan lift, dita hanya diam karena bingung ingin mengatakan apa. Dia sebenarnya terpaksa jalan dengan namja itu karena sering menolak ajakan jaehyun.

"Kau sudah sarapan?" Tanya jaehyun.

"Hmm sudah."

"Ah begitu, kau mau menemani ku sarapan dulu? Aku belum sarapan."

"Ne."

Ting.

Mereka berdua sampai di lantai bawah, namun betapa terkejutnya dita saat menemui seokjin disana. Seokjin pun melihat mereka berdua, dia membawa sebuah buket bunga yang sangat cantik di tangannya. Dita yakin itu untuk dirinya.

"Seokjin sunbae, itu kau?" Tanya jaehyun.

"Nde," balas seokjin lalu dia tak menatap dita dan berpura-pura seolah tak melihat keberadaan yeoja itu.

"Kau ingin kemana?" Tanya jaehyun.

"Bukan urusanmu," ujar seokjin lalu dia menaiki lift berusaha tak membuat jaehyun curiga.

Pintu lift pun tertutup, seokjin naik ke rooftop. Dita mengambil handphone berpura-pura ada yang menelpon.

"Ne.. ah baiklah.."

"Ne ne.. anyeong."

Lalu dita memasukkan kembali handphone nya ke dalam tasnya.

"Jaehyun-ssi, aah mainhe.. sepertinya kita tak jadi jalan. Barusan manager ku bilang aku ada pemotretan," kata dita membuat jaehyun menghela nafasnya.

"Ahh.. begitu ya. Baiklah, biar ku antar kau."

Dita menggeleng, "aniya.. aku harus bersiap dulu. Tak apa.. nanti manager ku yang akan menjemput. Aku takut jika manager ku tak memberi ijin."

the secret(idol)number  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang