"Yeobo, minggu depan kita ke jepang nya ne. Aku takut kau masih lelah kalau harus minggu sekarang," kata yonggi."Oppa, kau jangan memanggilku yeobo," kata jinny merengek. Karena dia tak suka panggilan itu.
"Aku suka memanggilmu seperti itu, kau mau makan apa sekarang?" Tanya yonggi. Jinny terlihat tengah berpikir, dia tengah berbaring di karpet beludru dengan laptop yang menyala.
"Uhmmm.. aku mau hamburger. Tapi.. kurasa.. aku gendutan," kata jinny membuat yonggi terkekeh.
"Baiklah, hamburger dan cola. Aku memesannya dengan aplikasi online," ujar yonggi kemudian setelah memesan, dia pun duduk di dekat jinny.
"Oppa, aku mau salad saja.. nanti aku gendut kalau terus memakan hamburger," ucap jinny dengan memajukan bibirnya.
"Kau bisa diet lagi kalau gendut, tak usah terlalu di pikirkan," kata yonggi. Jinny mencebikkan bibirnya.
"Kau kan tak suka yeoja gendut, nanti kau malah selingkuh," tuduh jinny. Yonggi menarik hidung jinny.
"Apa yang kau katakan eoh? Mana mungkin aku melakukan hal konyol itu," sanggah yonggi.
Jinny pun kembali memainkan laptopnya, lalu dia menonton video music dari group yang ia sukai akhir-akhir ini.
"Aku tau, kalau aku gendut, kau pasti akan ilfeel."
"Aigoo, kau terus berpikiran buruk."
"Ya memang-"
"Hey, jangan mengundang keributan. Kita baru menikah," kata yonggi lalu dia mengecup kening jinny. Yonggi mengambil pesanannya ketika seorang kurir menekan tombol bel apartemen.
Dia kembali membawa dua hamburger dan cola. Kemudian jinny pun duduk, hamburger adalah makanan favorit nya.
"Ini milikmu," kata yonggi yang membelikan hambuger kesukaan jinny. Jinny tersenyum dibuatnya.
Lalu gadis itu pun memakannya tanpa takit gendut, karena jika sudah di hadapannya, dia akan melahapnya. Yonggi terkekeh, melihat sikap istrinya itu.
"Istri siapa sih ini? Kenapa menggemaskan eoh?" Kata yonggi.
"Oppa! Diamlah, aku sedang makan," ujar jinny membuat yonggi terkekeh.
.
.
."Hey!! Ck, namjoon oppa! Kenapa kita selalu bertemu eoh?" Kata lea yang kini tengah mendaki gunung, dan kebetulan namjoon ada disana.
"Lea? Ah.. kebetulan yang tak di sengaja."
"Kebetulan memang bukan disengaja, kau ini," ujar lea lalu dia duduk di kursi seraya menghela nafasnya. Kemudian namjoon pun duduk di sebelahnya.
"Kau suka mendaki oppa?"
"Uhmm, ya.. bisa dikatakan seperti itu."
"Apa ada sesuatu? Kau harus mendaki?" Tanya lea lalu menatap namjoon. Namjoon terlihat tengah berpikir.
"Hanya ingin menenangkan pikiran," jawab namjoon.
Lea terkekeh, "dari apa? Kau punya masalah??" Tanya lea lagi.
"Yup, pekerjaan," dusta namjoon lalu namjoon pun balik bertanya.
"Lalu kau?"
Lea tersenyum miris, "kau tau sendiri, aku putus dari kekasihku. Ck, sungguh menyebalkan jika membahas tentang itu," ucap lea lalu dia menghela nafasnya lagi.
"Ah aku paham, kau tak perlu membahas itu lea."
Lea tersenyum, "tapi.. suasana disini cukup bagus, aku pertama kali datang kesini," kata lea.