Jinny dan yonggi, kini tinggal di apartemen pria itu. Jinny dan suaminya libur atau cuti bekerja selama dua minggu. Jinny kini tengah tertidur memeluk suaminya. Hingga sinar matahari mengusik mereka dan membangunkan mereka. Ini adalah hari kedua jinny menjadi istri sah min yonggi.Jinny terbangun terlebih dahulu, lalu dia melihat wajah damai yonggi yang tengah tertidur.
"Oppa, ini sudah pagi," kata jinny dengan mengelus pipi yonggi, namun namja itu tak bereaksi.
Jinny diam mengamati wajah putih seperti salju itu, dia tersenyum kecil. Lalu dia memainkan jemarinya di wajah yonggi. Yonggi membuka matanya, dan mereka sama-sama tersenyum.
"Pagi oppa."
"Pagi yeobo," kata yonggi dan berhasil membuat kulit wajah jinny memerah. Yonggi tersenyum melihat wajah sang istri lalu dia mencuri ciuman di bibir jinny.
Chup.
"Oppa," kata jinny yang kaget.
"Morning kiss."
Jinny menutupi wajahnya karena malu, yonggi terkekeh lalu membuka tangan jinny yang menutupi wajah yeoja itu.
"Kau masih lelah?" Tanya yonggi.
"Sedikit," jawab jinny.
Yonggi dan jinny saling menatap satu sama lain, "kau ingin bulan madu kemana?" Tanya yonggi.
Jinny rasanya sangat malu jika ditanya hal seperti itu.
"Oppa.." panggil jinny.
"Hmm wae?" Tanya yonggi dengan deep voice nya membuat jinny meneguk ludahnya. Yonggi terlihat sexy jika dengan suara itu.
"Hey.. suara mu bisa biasa saja kan?" Kata jinny membuat yonggi kembali terkekeh.
"Wae??" Kata yonggi lalu menarik pinggang jinny, membuat mereka pun kini merapat. Jinny menahan nafasnya.
Chup.
Yonggi mencium bibir jinny sejenak, "bernafaslah. Kau mau mati?"
"Aish.. kau menyebalkan."
Yonggi tersenyum, "kau belum menjawabku. Mau bulan madu kemana?" Tanya yonggi lagi.
"Oppa, terserah kau saja."
"Hey.. katakan saja. Apa kau malu?" Kata yonggi dan rasanya jinny ingin membuat pria itu tenggelam di tengah laut.
"Aigoo, aniya.. untuk apa malu?" Kata jinny.
"Kalau begitu, kau mau kemana? Jangan sampai kau tak menjawab lagi, kalau tidak-"
"Jepang, ayo ke jepang!" Kata jinny cepat memotong perkataan yonggi. Yonggi tertawa melihat reaksi jinny yang panik.
"Kau memotong perkataanku, jadi kita harus mandi bersama."
Mata jinny membulat sempurna.
.
.
.Minji kini duduk di kursi kafe, sebenarnya ini bukan tempat yang bagus untuk pertemuan kedua idol. Minji mengenakan penyamarannya, dia tengah memesan dua kopi sembari menunggu seseorang datang.
"Minji, anyeong. Kau sudah lama? Maaf tadi sedikit macet," kata orang itu lalu dia duduk di hadapan minji.
"Aniya oppa, aku baru duduk disini selama 15 menit."
Hongseok menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "ah mianhe.."
"Gwenchana, tenanglah eoh haha," kata minji lalu minuman yang minji pesan pun selesai. Dia mengambilnya.