Hari demi hari berlalu dan dua hari lagi pernikahan hoseok akan dimulai. Namjoon sedang memikirkan cara agar bisa mengajak jinny datang ke pernikahan hoseok."Ah kau mau kemana hyung?" Tanya namjoon melihat yonggi akan pergi.
"Bukan urusanmu." Yonggi pun pergi meninggalkan berbagai tanda tanya karena sikapnya yang begitu dingin pada namjoon.
Yonggi pergi menjemput jinny untuk keluar hari ini. Lalu dia sampai dan jinny pun masuk ke dalam mobilnya.
"Kita mau kemana?" Tanya jinny.
"Ke butik."
"Untuk apa? Oh aku ingat... beli baju untuk pernikahan hoseok oppa bukan? Memberku yang lain juga di undang."
"Hmm." Sepertinya mood namja itu sedang tak baik.
"Kau kenapa? Kau tak jealous karena hoseok oppa terlebih dahulu menikah kan?" Canda jinny lalu tertawa.
"Lagipula kita juga akan cepat menyusul."
Deg.
Jinny seketika terdiam, "kau tak serius bukan? Aku masih baru menjadi idol.."
"Baru yang kau maksud itu sudah 4 tahun?"
"Ck, tentu saja.. aku takut jika karier ku hancur dan membahayakan anggota ku yang lain juga."
"Padahal aku tak menyuruh mu keluar dari grup. Berarti kau tak mau menikah denganku," kata yonggi dingin.
"Aniya bukan begitu.."
"Hosoek saja menikah diam-diam."
"Tapi istrinya bukan seorang idol. Dia bisa hamil tanpa di tunda-tunda."
Yonggi hanya diam, "kau pasti menginginkan anak dariku begitupun orang tuaku. Pasti setelah kita menikah.. mereka ingin cepat menginginkan cucu."
"Mereka pasti paham kondisi kita jinny.." kata yonggi yang mulai serius.
"Seminggu lagi aku akan melamarmu," kata namja itu membuat jantung jinny tak baik.
"Yoon.. kalau melamar boleh saja.. tapi untuk menikah aku belum siap."
Yonggi membelokkan mobilnya dan parkir di pekarangan butik. Kemudian dia keluar terlebih dahulu meninggalkan jinny membuat jinny menghela nafasnya.
Jinny berlari menyusul namja itu, "yoon," kata jinny san berhasil menggenggam tangan yonggi.
"Kau marah padaku?" Tanya jinny dan mereka pun masuk ke butik.
"Bisa bertemu dengan nyonya shin?" Tanya yonggi yang menghiraukan jinny.
"Ah mohon tunggu sebentar, akan saya panggilkan dulu."
"Ne. Aku ingin mengambil pesanan."
"Oh atas nama.. min saegi?" Tanya pelayan itu.
"Majja."
Min sagei adalah nama eomma nya yonggi dan sengaja dipakai agar tak ada yang tau identitasnya.
"Ini dia."
Yonggi pun segera membayarnya. Lalu mereka pun segera pergi dari sana.
Mereka kembali masuk ke dalam mobil dan yonggi hanya diam.
"Yoon, kita makan dulu ne," kata jinny namun tak di gubris sama sekali oleh namja min itu.
Jinny menghela nafasnya, "yoon.. aku tau pasti ada sesuatu yang sedang kau pikirkan hingga ingin cepat menikahku."
"Tak ada yang ku pikirkan, dan tentang menikahimu aku sangat sungguh-sungguh."
Jinny menatap yonggi, dan namja itu memang benar-benar serius.