58

220 28 0
                                    

Dita seharian ini hanya diam di dorm, dia pergi ke dorm karena dia tak ada teman di apartemen nya.

"Eonni, gwenchana?" Tanya soodam lalu dia duduk di sebelah dita.

"Hmm, aku baik-baik saja."

"Eonni, kau pasti sangat berat ya, karena seokjin oppa pergi wamil," ujar soodam.

"Tentu saja dami," jawab dita.

Soodam tersenyum, "bagaimana kalau kita jalan-jalan saja?' Kata soodam.

"Kemana?"

"Ikut saja denganku, kajja."

.
.
.

Setelah mengantar seokjin wamil, yonggi dan jinny kini berada di dalam pesawat menuju jepang.

"Oppa, aku tidur dulu ya," kata jinny yang tengah di peluk oleh yonggi. Kursi mereka seperti tempat tidur, kalian paham dan memiliki sekat pintu juga. Seperti ruangan.

"Jangan tidur, bagaimana kalau kita membuat anak?" Bisik yonggi.

Pipi jinny merona malu, lalu dia mencubit perut yonggi. "Oppa, jangan berpikir gila. Aku tak ingin ada orang lain yang melihat kita sedang melakukan itu."

Yonggi terkekeh, "memangnya siapa yang akan melihat??" Kata yonggi.

"Tapi, bagaimana kalau mereka mendengarnya?"

Yonggi lalu kembali berbisik, "kalau begitu, jangan berisik." Yonggi menindih tubuh jinny lalu memulai permainannya.

.
.
.

"Kau sebenarnya, ingin membawaku kemana, dami-ah?"

"Eonni tenang saja, aku tak akan menculikmu kok," kata soodam yang sedang menyetir mobilnya.

"Aigoo, terserah kau saja lah," ucap dita membuat soodam terkekeh.

Lalu mereka pun sampai di sebuah oil masage.

"Kita perlu pijatan eonni, kajja!"

Mereka pun masuk, dita pun sepertinya perlu itu untuk merileks kan tubuhnya.

Mereka pun berganti pakaian menggunakan baju yang di sediakan. Dan mereka pun berbaring di ranjang masing-masing. Dita melihat, dua wanita masuk dan mulai melumuri tubuh mereka dengan minyak pijat. Bau nya sangat harum dan itu membuat dita semakin rileks. Dita memejamkan matanya menikmati pijatan di tubuhnya.

"Eonni, bukankah ini sangat nyaman?" Kata soodam.

"Hmm, kau benar," kata dita tanpa membuka matanya.

"Aku seperti, pernah melihat kalian," kata salah satu dari mereka. Tepatnya, orang yang tengah memijat dita.

"Uhmm dimana?" Tanya dita.

"Di televisi, apa kalian seorang artis? Atau.. ahh.. benar.. kalian idol!! Aku lupa nama group kalian," katanya membuat soodam dan dita terkekeh.

"Haha.. kita dari secret number, group kita tak terkenal. Jadi wajar kau tak ingat namanya."

"Ah mian haminda. Aku tak bermaksud seperti itu."

"Gwenchana," kata soodam.

"Kalian sangat cantik, kulit kalian juga sangat halus dan terawat. Aku seperti melihat bidadari sekarang," kata orang  yang memijat soodam.

"Ah, itu terlalu berlebihan haha."

"Kalian sangat ramah dan baik, aku pernah mendengar rumor yang tak mengenakan tentang pembullyan yang dilakukan oleh salah satu anggota gorup kalian. Tapi, aku yakin, itu tak benar.. kalian sangat baik," katanya lagi. Dita tersenyum pada soodam.

the secret(idol)number  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang