Maaf di part sebelumnya terjadi ke-ngelag an.. baca ulang ya.. kalo mau si..
Udah di perbaiki.. di bagian dita ama namjoon..
Seokjin terus berusaha menghubungi chaerom di sela-sela kesibukkannya. Karena yeoja itu hilang kabar dari kemarin sore.
"Room.. kau kemana eoh? Jangan membuatku khawatir."
"Okeyy!! Shooting nya kembali dimulai!!"
Dengan dongkol seokjin pun menyimpan handphone nya kemudian dia bersiap untuk shooting.
"Okey kalian sudah membaca script nya bukan? Dalam hitungan tiga akan dimulai. Siap siap.. seokjin.. suzy.. bersiap.. hana dul set.. action!!"
Mereka pun bekerja semaksimal mungkin kecuali seokjin yanv terlihat sangat tak fokus saat ini.
Cut!!
"Seokjin-ah! Kau kenapa ha?? Tolong fokuslah!"
Seokjin menghela nafasnya lalu mengangguk. "Ne mianhe."
"Okey... hana dul set.. action!"
.
.
."Woahh set mv nya bagus sekali oppa!" Pekik dita senang melihat peralatan dan persiapan mv yang sangat bagus dan matang.
"Ne, tentu saja karena ini debut pertama mu dan kita," ujar sajangnim.
Dita tersenyum,"woahh sajangnim.. gomawo-yo.. kau sangat baik," kata dita membuat sajangnim terkekeh.
"Itu sudah tugasku."
"Okey, mari bersiap," kata manager nim.
Mereka pun bersiap, dita merias wajahnya oleh para make up artist.
.
.
."Ahh oppa mianhe.. kemarin aku sangat sibuk jadi tak bisa mengabariku. Eomma ku tiba-tiba drop lagi."
Seokjin tersenyum karena akhirnya suara yeoja itu bisa dia dengar.
"Ne, aku paham. Kau jangan sampai telat makan.. jaga kesehatan."
"Ne oppa..
Chae.. kau masih lama di kamar mandinya!?"
"Nde eomma camkanan! Oppa aku sudahi dulu-"
"Chae cepatlah! Yanan menunggu!"
Sebentar, seokjin tak salah mendengar bukan.
"Chamkaman romm.. siapa-"
"Oppa aku tutup dulu."
"Chaerom siapa yanan?!"
Tut tut tut.
Seokjin menghela nafasnya, pikirannya berkecamuk akan satu hal tentang chaerom. Dia mengingat kalau chaerom tak memiliki keluarga bernama yanan. Yanan adalah nama asing yang ia dengar.
Chaerom
Chaerom, bisa kau jelaskan?
Siapa yanan?Chae
Jebal baca pesan ku
Seokjin berusaha menelpon chaerom namun yeoja itu mengabaikan dan tak menjawab. Seokjin mondar-mandir di tempatnya. Jam saatnya istirahat harus dia habiskan dengan cara seperti ini.
"Chae ayo angkat," geram seokjin yang telponnya tak diangkat-angkat oleh chaerom.
Dia kembali menelpon yeoja itu tapi sekarang handphone chaerom malah tak aktif, lebih parah dari tadi.