Part 48(Anger)

119 6 2
                                    

Dipagi hari Suzy terbangun meraba ke sampingnya namun tak menemukan sosok Taehyung seketika ia membuka matanya, beranjak dari tempat tidur mencari keberadaan Taehyung diseluruh ruangan namun nihil.
Taehyung memang sudah meninggalkan hotel tepat saat Suzy sudah terlelap tidur.

"Ahh mungkin Tae lebih dulu pulang, dia pasti merasa malu dan kecewa pada dirinya sendiri."gumam Suzy sembari memakai pakaian satu persatu.
"Kau tidak akan bisa menghindari ku lagi Tae... akhirnya kau menjadi milikku.
"Sekarang aku tinggal mengirim foto ini ke ibu mertuaku tersayang..hahh."

.

Taehyung masih saja mengamati Yuna dengan posisi berjongkok di samping ranjang. Saat pulang ia mendapati Yuna tertidur dikursi ruang tamu lalu memindahkan nya ke kamar. Ada rasa yang membuatnya tak berani jika betatap muka dengan istrinya sekarang. Jika saja bisa ia ingin menghindari Yuna, seandainya waktu bisa diputar kembali Taehyung sangat menyesal, ia merasa sudah mengkhianati Yuna.
Taehyung membelai lembut kepala Yuna dengan tatapan nanar juga sudah berkaca-kaca. Apakah hubungan nya akan baik-baik saja, akankah perasaan Yuna berkurang jika tahu apa yang sudah terjadi, akankah Yuna akan memilih berpisah dengan nya, benak Taehyung dipenuhi dengan berbagai prasangka.
Hingga akhirnya Taehyung memutuskan untuk pergi bekerja tanpa membangunkan istrinya yang masih tertidur lelap, kecupan lembutnya dikening Yuna begitu dalam hingga air matanya terjatuh.

*

"Tumben kau datang sepagi ini, apakah ada rapat dadakan."ucap Jimin menghampiri Taehyung yang sedang menunggu lift.

"Tidak ada."jawab Taehyung ketus.

"Wow wow...ada apa ini, kau ada masalah?"
"Ceritakan padaku ada apa, kau bertengkar dengan Yuna atau dengan Suzy?"

"Kau berisik sekali... pergilah, tinggalkan aku sendiri."

"Cihh dasar pemarah...aku juga sedang menunggu lift, tempat kerjaku juga diatas kau lupa."

"Terserah saja."Taehyung langsung meninggalkan Jimin dan memutuskan melewati tangga darurat.

"Yaakkk bocah pemarah."
"Ada apa lagi dengannya, aku harus menghubungi Yuna."
"Bisa repot jika seharian ini dia marah-marah."

.

Sejak kedatangan nya di perusahaan Taehyung tak bisa berfikir jernih, ia bahkan hanya berdiri melamun menatap keluar jendela ruangan nya.
Hingga akhirnya seseorang mengetuk pintu ruangannya, Taehyung pun beranjak duduk.

"Masuk."perintah Taehyung.

"Presdir nyonya Taehee ada disini ingin bertemu dengan anda."ucap sekretaris Taehyung.

"Ibu ada disini, kenapa tidak langsung masuk saja seperti biasa."
"Persilahkan masuk."

"Baik Presdir."

"Anakku sayang... bagaimana kabarmu kau kelihatan lebih tampan."
"Ibu ada urusan disekitar sini jadi ibu memutuskan untuk mampir melihat mu."

"Apa yang ingin ibu pastikan."ucap Taehyung dengan ekspresi dingin.

"Apa maksudmu Tae...ibu hanya ingin mengunjungi anak kesayangan ibu."balas Ny Taehee dan duduk disofa.

"Ibu sudah puas."
"Rencana ibu sudah berhasil, aku tidak menyangka ibu sama sekali tidak berubah."
"Masih saja licik dan kejam."

"Tae kenapa kau berbicara seperti itu, ibu tidak mengerti apa yang kau bicarakan."Ny Taehee mulai terlihat gelisah.

"Ibu yang membuatku berpisah dengan Hani dulu untuk membuatku pergi kuliah ke Amerika."
"Aku kira setelah itu ibu sudah berubah, ternyata tidak sama sekali."
"Bahkan terhadap anakmu sendiri ibu tega."

"Aku Ditakdirkan Untukmu"(Kim Taehyung){END}.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang