BAB 21.(03) RUMAH SAKIT

595 150 58
                                    

HALOO SEMUANYA, SAFII DATANG

----------------

Hargai penulis, hanya dengan memberikan vote serta comment. Cerita ini nanti juga mengandung beberapa unsur kekerasan yang tidak patut untuk ditiru.

So, happy reading

*
*

JANGAN SIDERS YA GENGS. RAMEIN KOLOM KOMENTAR SETIAP PARAGRAFNYA JANGAN LUPA
HUHU SENANG BANGET TERGETNYA BISA TERPENUHI HIKS :o

Target ^^ bismillah 21 VOTE & 30 KOMEN (TARGETNYA MUDAH BANGET [EMOT NANGIS], UDAH PALING GAMPANG MASAK GAK BISA TEMBUS. SEDIH.

MOGA BISA TEMBUS DAN SAFII BISA UPDATE LAGI. DIMOHON JANGAN SIDERS YA BESTI, BIAR ALBIRU UPDATENYA SERING DAN SAFII JUGA SEMANGAT BUAT UPDATE: ()

BTW, DUKUNG TERUS CERITA INI YA SAMPE TAMAT HUHU
BANTU RAMEIN, BANTU PROMOSI HIHI
TINGGALIN JEJAK KALIAN DISINI SBLM BACA

***


Mobil Pagani Huayra Tricolore berwarna hitam yang ditunggangi oleh berperawakan tinggi bersosok serba hitam itu berhenti dengan sangat anggun di depan markas.

Bertepatan dengan Tulus, Jendra dan Alsaki yang melangkah keluar dari markas, sama-sama menghentikan langkah saat mendapati mobil mahal itu. Markas mereka tersembunyi dibawah tanah, tetapi kenapa ada orang lain yang melintas disini?

Setelah satu jam mengendarai mobil dengan kecepatan diatas rata-rata. Cowok itu mengeluarkan kaki panjangnya saat pintu mobil sudah kebuka keatas hingga terpampanglah wajah yang masih tercetak jelas emosinya.

Cowok itu meronggoh saku, mengambil satu batang rokok diseligi dengan korek lalu membakar ujung rokok itu kemudian mengisap rokok dengan sangat menikmati. Asap rokok mengudara disekitarnya.

"Mobil baru, wow." Batin Tulus menjerit kesenangan. Dengan antusias, Tulus melangkahkan kakinya dengan lompat-lompatan kecil seperti pocong. "HURAAAAA HURAAAAA. Balek juga lo."

Tepat sekali, tatapan Tulus hanya akan tertuju pada mobil mewah itu. Tulus langsung merentangkan tangan seakan memeluk mobil itu dan juga menjatuhkan pipinya pada body mobil diseligi dengan usap-usapan sayang. Cowok itu tak henti-hentinya menyunggikan senyum lebar.

"Komuk lo kusut banget hari ini. Kenapa bro?" tanya Alsaki. Dia merasa aneh dengan raut wajah Albiru.

"Hm."

Alsaki menggeleng-geleng kepala mendengar jawaban itu lalu menyunggingkan senyum lebar dibibirnya. "Akhirnya suhu gue pulang juga. Woi, bro gue kangen banget sama lo!"

Alsaki menarik tubuh Albiru secara paksa untuk dia peluk. Meskipun Albiru enggan, Alsaki tetap mempererat pelukannya, menepuk-nepuk punggung Albiru ala laki-laki, menimbulkan ringisan samar dari bibir Albiru. Albiru tak berkutik.

Lalu Alsaki melepaskan pelukannya langsung dihadiahi dengan tatapan tajam dari Albiru. Tak hanya itu, Albiru juga sengaja menghembuskan asap rokok yang mengepul di mulut kearah wajah Alsaki.

Sementara Jendra hanya diam, memperhatikan saja. Alsaki menghempas-hempaskan asap yang mengenai wajah dengan raut tengil, kemudian tiba-tiba Alsaki tersadar dengan sesuatu. Perlu dicatet! kejadian yang menimpanya itu hanya Alsaki saja yang tahu.

ALBIRU | MY HUSBAND IS CLASS PRESIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang