BAB 10. KEHILANGAN ALBIRU

541 156 35
                                    

Yeay akhirnya bisa update :)
Vote komennya dungs supaya aku semangat ^.^

Siap untuk mengisi semua paragraf dengan komentar?

Btw, ada gak ya yang nungguin cerita ini update?😭

ALBIRU

Bella menghela napas pelan dan beranjak bangun dari brangkar, sudah cukup dia tertidur tiga menit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Bella menghela napas pelan dan beranjak bangun dari brangkar, sudah cukup dia tertidur tiga menit. Bella tak bisa membuang lebih banyak waktu, nanti Ibu Nani pasti akan memarahinya. Bella tak ingin mencari masalah lagi.

Sebelum itu Bella melepaskan plaster deman yang ada di dahinya lalu membuangnya di tong sampah samping nakas.

Dengan lemas Bella keluar dari ruang UKS, Bella tak melihat Alsaki lagi mungkin cowok itu sudah pergi dari sana. Lagi, Bella menghela napas cukup panjang ketika mendapati suasana sekolah yang mulai sepi.

Baru saja berjalan beberapa langkah menuju ruang Ibu Nani, perhatian gadis itu teralihkan kearah sosok siswi yang berjalan penuh kesinisan menatapnya dari arah berlawanan.

Dan benar saja, saat mereka berpapasan. Siswi itu dengan sengaja menabrak bahunya dengan bahu Bella dengan kasar.

Sejenak, Bella terdiam di tempat merasakan rasa sakit yang timbul di bahu akibat sentakan yang cukup keras. Bella berdecak kesal sambil memegang bahunya, gadis itu menatap Kirana yang baru saja menabrakknya. Sementara Kirana menatap remeh kearah Bella.

"Apa lo liat-liat, bosen idup?" ketus Kirana melayangkan tatapan sangat tajam kepada Bella.

"Wah ada jalang aset sampah nih," Kemudian Kirana mengitari Bella dengan gayanya bersedekap di dada. Kirana menilai sosok Bella dari atas sampai bawah dengan pandangan yang sangat menyepelekan sekaligus merasa jijik.

Bella menghirup napas dalam-dalam, tak ingin tersulut emosi. Dia kemudian kembali meluruhkan pandangan ke depan dan melangkah kaki untuk kembali berjalan menjauh tanpa memperdulikan sosok Kirana. Bella tak ingin mencari perkara di sekolah, Bella bersekolah untuk menuntut ilmu.

"Anj*eng, gue dikacangin. Sini lo jalang!" Kirana melihat itu mengeram marah. Dengan sengaja, Kirana menarik rambut Bella kuat-kuat membuat Bella terhenti dan memekik keras.

Tak hanya itu, Kirana juga mendorong punggung Bella alhasil Bella terjatuh ke lantai yang dingin dan kotor itu dengan kondisi yang mengenaskan. Bella spontan terpekik saat merasakan sekujur tubuhnya semakin sakit.

Bella menatap topi pink kesayangannya yang ikut terjatuh disana, Bella menatap itu dan hendak meraih topi kesayanganya namun hal lain yang justru Bella dapatkan yaitu Kirana menginjak kakinya dengan sepatu yang memiliki tapak yang cukup tajam.

"Akhh, sakit. Lepasin!" Bella merintih kesakitan. Bella berusaha sekuat mungkin untuk tidak menumpahkan air matanya.

Kirana terkekeh sinis. "Lepasin ya? nggak segampang itu." Dengan tak ragu Kirana membentur kepala Bella ke lantai disusul tendangan di bahu Bella. Bella hanya bisa merasakan rasa sakit, Bella sedikitpun tak bisa melawan karena tubuhnya tengah diserang demam. Bagaimana bisa dia melawan Kirana dengan tubuhnya yang tak bertenaga.

ALBIRU | MY HUSBAND IS CLASS PRESIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang