BAB 19. DICULIK

449 139 27
                                    

HALOO SEMUANYA, SAFII DATANG☠️👻🌼💃🤑🌛

----------------
Hargai penulis, hanya dengan memberikan vote serta comment. Cerita ini nanti juga mengandung beberapa unsur kekerasan yang tidak patut untuk ditiru.

So, happy reading💃

*
*
JANGAN SIDERS YA GENGS. RAMEIN KOLOM KOMENTAR SETIAP PARAGRAFNYA💃

JANGAN LUPA
BESOK MALAM SAFII UPDATE LAGI
YEAY, AKHIRNYAAA SAFII BISA DOUBLE UPDATE.





****

"Udah tiga hari kita kehilangan suhu yang ilang kayak di telan bumi. Tiga hari gini aja rasanya sunyi apalagi di tinggal pergi dengan jangka waktu yang lebih lama," ujar Alsaki kemudian menghela napas cukup panjang.

Alsaki menyandarkan tubuhnya disandaran sofa raja yang berada di dalam ruangan dengan kedua kaki yang terlipat diluruskan ke atas meja berukuran besar. Alsaki memejamkan mata lelah. Pukul sudah menunjukkan jam dua malam, tetapi sampai sekarang ini mereka belum mendapatkan hasil apapun.

Alsaki dan Tulus kini berada di basecamp tempat biasa keempat cowok tampan itu berkumpul. Sementara Tulus saat ini tengah membuka bungkusan nasi uduk yang berada di atas meja, Tulus menatap penuh minat kearah nasi uduk itu. Duduk bersebelahan dengan Alsaki.

Ruang basecamp tersembunyi mereka berada dibawah tanah, tak jauh dari lingkungan sekolah. Ruangan itu didesain bagaikan sebuah tempat tinggal yang sangat nyaman. Serba hitam. Terdapat Kasur, sofa, televisi, rak buku raksasa bahkan kulkas dan perabotan lainnya yang melengkapi. Tidak ada yang mengetahui ruangan tersembunyi ini selain Tulus, Alsaki, Jendra dan Albiru. Tempat yang mereka bangun bersama. Sudah cukup lama.

Alsaki melirik sekilas kearah Tulus yang seperti mengabaikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alsaki melirik sekilas kearah Tulus yang seperti mengabaikannya. "Kita rehat lima menit, ntar lanjut lagi nyari suhu sedangkan si Jendra biarin aja dia nyari terus, batu si kepalanya. Pantang nyerah sebelum ketemu suhu." Cowok itu menyungging senyum kecil tak kentara tersirat kesedihan disana. Alsaki menepuk-nepuk tak santai punggung Tulus.

"Hooh makan yang banyak lo ndut!" Alsaki menyengir kecil.

Tulus langsung menoleh kearah Alsaki ketika mendengar kata 'ndut'. Mulut yang dipenuhi nasi itu mencebikkan bibirnya. Tulus melotot marah kearah Alsaki. Cowok itu lantas memberi balasan dengan memukul paha Alsaki dengan sekali hentakkan. "Tarik ucapan lo taik ketek, gue KAGAK gendut cuma kurang olahraga aja. Lo tau sendiri kan gue sering gym bareng Al, tapi Al ilang jadi gue nggak gym lagi. Susah gue ngajak lo pada, nggak asik." cibir Tulus cepat sehingga sebagian nasi yang berada di mulut Tulus muncrat-muncrat sempurna ke wajah Alsaki.

ALBIRU | MY HUSBAND IS CLASS PRESIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang