BAB 35. ANCAMAN EDRIC

303 26 154
                                    


HALOO SEMUANYA, SAFII DATANG

----------------

Hargai penulis, hanya dengan memberikan vote serta comment. Cerita ini nanti juga mengandung beberapa unsur kekerasan yang tidak patut untuk ditiru.

Follow Wattpad Safii ya karena beberapa bab bakal Safii private

So, happy reading

***

DI MOHON JANGAN SIDERS YA GENGS.

RAMEIN KOLOM KOMENTAR SETIAP PARAGRAFNYA BIAR ALBIRU UPDATENYA SERING DAN SAFII JUGA SEMANGAT BUAT UPDATE: ()

BTW, DUKUNG TERUS CERITA INI YA SAMPE TAMAT HUHU

BANTU RAMEIN, BANTU PROMOSI HIHI
TINGGALIN JEJAK KALIAN DISINI SBLM BACA. BACA KOMEN KALIAN ITU PALING MOOD!

WARNING!

50 KOMEN & 50 VOTE

KALO BELUM TEMBUS TARGET, SAFII GAK AKAN NEXT DULU

***

Maaf ya ges lama update tpi kalo misal target vote cepet tercapai Safii bisa aja usahain update cepet karena udah kasih semangat seantusias itu hehe





***

Bugh!

Sedetik setelah itu, Aksara langsung terlempar jauh beberapa meter dari tempat duduknya berpindah hingga menghantam tembok setelah mendapatkan tendangan yang begitu kuat itu.

Sontak dihadiahi tatapan terkejut dan jeritan tak menyangka dari seisi kelas tersebut. Sementara Aksara terbatuk keras sambil memegang dadanya yang terasa nyeri. Tulang punggungnya nyaris retak.

"SEKALI LAGI LO NGOMONG GITU, HABIS LO!"

"ANJING LO!"

Aksara langsung bangkit dari jatuhnya, membalas Albiru dengan menendang perut Albiru namun justru Aksara kembali yang terkena pukulan lagi dari tangan Albiru yang berhasil menghantam rahang Aksara dengan begitu keras hingga menimbulkan bunyi yang begitu memilukan. Tubuh Aksara juga terseret beberapa meter.

Aksara memejamkan mata, kemudian berdesis saat merasakan sesuatu yang asin di sudut bibirnya. Darah. Cowok itu terbatuk lagi sembari menghapus darah yang mengalir di bibirnya dengan lengan kiri. Aksara menatap Albiru marah.

"Bangsat!" Aksara menjerit frustasi lantaran kalah telak.

Albiru mengepalkan tangannya kuat di sisi tubuhnya geram. Cowok itu sejenak menoleh menatap Bella lekat. Wajahnya yang pucat seperti mayat hidup membuat sekujur tubuh Albiru kepanasan.

Sementara Aksara yang memperhatikan arah pandang Albiru pun langsung berdecak sinis. Senyum miring terpampang di wajah tampannya yang sudah babak belur. Kemudian Aksara bangkit perlahan, lalu berjalan tertatih mendekati Albiru.

"Gue mau Bella mati dan lo—

Bugh!

Albiru menghajar wajah Aksara hingga membuat cowok itu mundur beberapa langkah. Ada rasa tidak suka di dalam diri Albiru saat mendengar Aksara akan membunuh Bella.

Sementara Bella tentu sangat terkejut mendengar itu. Mati? Kenapa begitu banyak yang ingin membunuhnya. 

Detik itu juga, sekujur tubuh gadis itu mendadak gemetar dan berkeringat dingin. Dia tak menyangka akan mendengar kalimat seperti itu lagi setelah sekian lama dia melarikan diri dari sebuah neraka.

ALBIRU | MY HUSBAND IS CLASS PRESIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang