BAB 13. IDE LICIK BELLA

497 160 52
                                    

Yeay akhirnya bisa update :)
Vote komennya dungs supaya aku semangat ^.^

Siap untuk mengisi semua paragraf dengan komentar?

Btw, ada gak ya yang nungguin cerita ini update?😭

ALBIRU

Pagi yang begitu cerah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.























Pagi yang begitu cerah ini. Bella tak ingin menyia-nyiakan kesempatannya untuk sepuas mungkin memandangi hamparan sawah yang begitu luas.

Udara yang begitu sejuk membuat Bella merekam momen itu. Alhasil, Bella mempeerat pegangan kedua tangannya pada hoodie Albiru. Saat gadis itu begitu heboh seperti anak kecil menatap satu-persatu luas sawah itu tanpa terkecuali. Syukurnya lagi Albiru menaiki sepeda dengan kecepatan yang lumayan lambat.

"Lo jangan ngelunjak!" tegur Albiru tegas saat melihat tangan Bella yang hendak memilin pinggang kokoh miliknya.

Bella yang mendapat teguran itu memanyukan bibirnya kedepan. Padahal niat Bella ingin menjaga-jaga saja agar Bella tak jatuh karena jalan yang mereka lewati jalan yang tak terlalu bagus sehingga menimbulkan banyak guncangan kuat pada kendaraan yang mereka naiki saat ini.

Bella mendongak kearah langit yang memancarkan keindahan yang begitu memikat untuk dipandang lama – cerah sekali mentari pagi ini membuat senyum tipis terpancar indah di bibirnya.

"Awannya geraknya tenang banget, beda banget sama Bella saat ini yang sedikitpun nggak bisa ngerasa apa itu ketenangan. Bella terlalu takut, semuanya akan terulang."

Bella semakin kuat mencengkram hoodie milik Albiru saat dirasa tangannya mulai bergetar kembali ketika memori masa lalu terngiang dibenaknya seperti kaset rusak.

Tak hanya itu, jantung Bella bahkan berdetak tak normal membuat jam pendeteksi detak jantung itu berbunyi dan Bella langsung mematikan fungsinya – takut menganggu ketenangan Albiru.

Berbeda dengan Albiru yang hanya diam saja, tak memperdulikan sedikitpun masalah Bella yang sepertinya memang disembuyikan.

Albiru hanya memusatkan konsentrasinya pada jalanan yang dipenuhi dengan kerikil batu-batuan dan mengayuh sepedanya dengan lambat agar tak jatuh.

Bella menggigit bibirnya gemetar. "Al makasih ya udah nolongi Bella dari orang jahat. Bella takut kejadian dulu bakal terulang lagi kalau Bella ditangkep sama mereka, Bella nggak mau Al. Bella takut, Bella takut lebih baik Bella mati daripada harus terperangkap lagi disana."

Bella bergerak menengelamkan wajahnya di hoodie milik Albiru, aroma wangi yang muncul dari pakaian itu membuat perasaan Bella sedikit tenang.

"Hmm."

ALBIRU | MY HUSBAND IS CLASS PRESIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang