BAB 34. BULLYING

384 36 51
                                    


HALOO SEMUANYA, SAFII DATANG

----------------

Hargai penulis, hanya dengan memberikan vote serta comment. Cerita ini nanti juga mengandung beberapa unsur kekerasan yang tidak patut untuk ditiru.

Follow Wattpad Safii ya karena beberapa bab bakal Safii private

So, happy reading

***

DI MOHON JANGAN SIDERS YA GENGS.

RAMEIN KOLOM KOMENTAR SETIAP PARAGRAFNYA BIAR ALBIRU UPDATENYA SERING DAN SAFII JUGA SEMANGAT BUAT UPDATE: ()

BTW, DUKUNG TERUS CERITA INI YA SAMPE TAMAT HUHU

BANTU RAMEIN, BANTU PROMOSI HIHI

TINGGALIN JEJAK KALIAN DISINI SBLM BACA. BACA KOMEN KALIAN ITU PALING MOOD!

WARNING!

50 KOMEN & 50 VOTE

KALO BELUM TEMBUS TARGET, SAFII GAK AKAN NEXT DULU

***

Maaf ya ges lama update tpi kalo misal target vote cepet tercapai Safii bisa aja usahain update cepet karena udah kasih semangat seantusias itu hehe

***

"Gak mau cerai Ayang Al, gak mau. Bella memang gak pantes buat Ayang Al, gak punya apa-apa, gak ada yang bisa di banggain dari Bella, cuma bisa bikin bayi emes sama Ayang Al. Bella juga akan selalu punya waktu dan perasaan yang bisa Bella kasih untuk Ayang Al. Ayang Al jangan ninggalin Bella, ya. Istri kan selalu ada untuk suami. Mau di dekat Ayang Al terus. Ayang Al dengerin Bella gak sih?" Bella menjerit sekuat-kuatnya diselingi dengan mengimbangi langkah kakinya dengan Albiru yang terlanjur begitu jauh.

Perasaan? Omong kosong. Cowok itu mengumpat mendengar kalimat yang meluncur dari mulut Bella itu.

"Kalo berpisah adalah jalan yang terbaik, akan gue rusak jalannya." Napas Bella tersengal-sengal. Sudah tak beraturan, tampak begitu kelelahan. Rasanya sudah tak mampu mengejar Albiru lagi.

"Tungguin, Ayang Al."

Albiru hanya terkekeh miris dalam diam, menanggapi lontaran itu. "Di dekat gue gak bisa menjamin lo bakal baik-baik aja, bego." Albiru hanya bergumam dengan gerakan bibir yang pelan.

Lalu, menyungar rambutnya sembari menghela napas kasar, terlihat begitu frustasi. Kemudian cowok itu pun berbalik kearah Bella.

Detik itu juga, Albiru membelalakkan matanya ketika sekilas tak sengaja melihat beberapa orang berseragam seperti ajudan tepat dibelakang Bella.

"Ayang Al akhirnya berh— eh

Ucapan Bella terpotong saat Albiru dengan tiba-tiba menarik pinggangnya kuat, nyaris membuat dahi keduanya bersentuhan.

Cowok itu membawa tubuh ramping Bella untuk bersembunyi dibalik tembok yang begitu sempit sehingga tubuh keduanya bener-bener sangat menyatu hampir tak ada jarak yang tersisa. Bahkan dua benda pribadi Bella saja terhimpit diantara bidang kekar Albiru.

ALBIRU | MY HUSBAND IS CLASS PRESIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang