23

4.2K 390 19
                                    

.

.

.

Wukong mendengus kesal karena perlakuan Jinwoo yang sangat tidak sopan pada yang tua. Ya kan Dokja lebih tua main di cipok aja, apalagi Dokjanya lagi bobo gamteng.

"Dasar Anak muda jaman sekarang"

Wukong meregang kan otot-otot nya, melepas gesper dan dasi kantor yang masih terpasang. Setelah itu, Dia langsung ikutan bobo bareng Dedek emesnya, masa bodo Dia bakal di tendang kek Dia gak peduli lagi.

Di peluk tubuh mungil Dokja dan menjadikan lengan kirinya sebagai bantal untuk kepala Dokja.

Wukong menatap wajah damai Dokja yang tertidur, sedikit sembab di bagian mata karena habis menangis.

Cup

Satu kecupan Ia berikan pada kening Adik tersayangnya dan perlahan terlelap masuk ke dalam alam mimpi sama seperti Sang Adik.

.

.

.

KUKURUYUKKKK

HEI SHAWN THE SHEEP HEI SHAWN THE SHEEP~

"Mmmh"

Dokja membuka matanya dengan perlahan, Ia di kejutkan dengan Sang Kakak yang sedang tidur sambil memeluknya. Dokja mengingat kejadian semalam dimana Ia bermimpi buruk dan terbangun lalu, menangis memeluk Wukong.

FLUSHH

Wajah Dokja memerah, Dia malu sudah menangis lagi di depan Kakak angkatnya. Dia masih cukup bersyukur karena belum menangis di depan Ayangnya. Dokja berusaha menyingkirkan tangan kekar Kakaknya yang segede gaban dari badannya.

'ni Orang makan apa sih, tangannya gede banget' batin Dokja

Dokja, Pria mungil gak tau diri bahwa Dirinya mungil itu terus berusaha menyingkirkan tangan Wukong yang dua atau tiga atau empat kali lebih besar dari Doknya. Dokja udah emosi, dengan sekuat tenanga Dia menendang Wukong hingga jatuh dan bunyi.

DUBRAK

"ADOH!" Teriak Wukong sembari bangun dengan perlahan, sudah Ia duga bahwa Ia akan di tendang oleh Adik kesayangannya

"Rasakan itu, lagian punya tangan gede banget, susah tau nyingkirin-nya"

Wukong meringis pelan mendengar omelan Adiknya, mau nyalahin Dokja pun Dia juga yang bakal salah. Pengen banget Wukong ejek Dokja pendek, mungil, kurang giji, tapi ya takut Dedek Dokja ngambek atau mungkin minta dua kartu hitamnya untuk belanja sepuasnya selama satu minggu lebih. Kalo itu sih Wukong masih mampu, karena Wukong yakin Dokja tidak akan menghabiskan uang-uang itu. Tetapi, jika Dokja ngambek Dia pasti akan mendiamkan Wukong sampai ngambeknya selesai entah kapan.

"Iya iya, Kakak yang salah"pasrah Wukong

Dokja buang muka, mengabaikan Sang Kakak Ia meregangkan otot-otot nya sambil menguap. Dia berdiri, berjalan ke arah lemari bajunya dan mengambil pakaian kantornya, lalu Ia pergi mandi. Sedangkan dengan Jamet tamvan satu ini.

"Hufft, minimal di bantu lah" kesal Wukong

Wukong berdiri dan melihat ke arah ponsel nya. Hum, panggilan dari bawahannya untuk memasuki gate merah yang terbuka di taman bunga yang tidak jauh dari apartemen Dokja.

Wukong kepikiran untuk mengajak Dokja pergi ke red gate, Dia mempunyai hadiah untuk Adik kecilnya itu yang sangat amat berguna dalam bertarung. Mari menunggu Dokja selesai mandi.

JEGER

JEGER

BYURR

BYURR

He Is MINE {JinwooxDokja} BxB (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang