37

2.8K 330 30
                                    

.

.


.

Sesampainya di apartemen Dokja, Jinwoo keluar dari mobilnya.

"Jemput Azrea jam 10 nanti dan juga Dokja di jam setengah empat sore, gunakan saja mobilku"

Jinho mengangguk, sekarang masih jam 8 pagi. Masih ada dua jam lagi untuk menjemput Azrea.

Sebelum pergi, Jinwoo menambah kan satu pesan lagi.

"Bawa Azrea ke Apartemen Ibuku, titip Dia di sana dulu"

"Syap!"

Jinwoo masuk ke dalam Gedung Apartemen Dokja dan pergi ke ruang Apartemen milik Kekasihnya itu.

Membuka password nya, Ia membuka kue-kue yang sudah Ia beli sebelumnya. Jinwoo menyalakan Netflix untuk menonton Film, mengambil susu dan air air putih juga, sendok dan piring kecil untuk makan kue.

Hari ini Dia akan mukbang kue, tapi ya...

HOEEK

HOEEK

HUEKK

Jinwoo menghela nafasnya, selera makan kuenya jadi hilang begitu saja, tergantikan dengan rasa kantuk yang menjadi.

Dengan malas, Jinwoo menaruh kue-kue itu di kulkas dan juga susu yang tidak sempat Ia minum. Dia hanya meminum air putihnya saja.

Netflix yang sudah dinyalakan, Ia matikan kembali. Jinwoo pergi ke kamar Ayangnya dan menghempaskan tubuhnya ke atas kasur, menyalakan AC lalu Turu.

.

.


.

Meanwhile

"Dokja-ssi, Apa Kau yakin bisa makan sebanyak itu?" Tanya Arnesh pada Dokja yang sedang memesan banyak menu yang ada di kafe

Dokja menganggukkan kepalanya, perutnya begitu lapar dan tetap ingin mengunyah.

Arnesh yang melihat itu terheran-heran. Ah ya, Arnesh sekarang lagi cuti karena habis lahiran prematur beberapa minggu lalu. Dia berhasil melahirkan Seorang Bayi laki-laki yang lucu dengan penuh perjuangan.

"Nesh, bagaimana dengan keadaan mu? Apa bekas operasi nya masih sakit?" Tanya Dokja yang penasaran

"Um, kalau sekarang sudah tidak terlalu sakit. Tidak seperti saat setelah operasi selesai, Aku ingin duduk dan bergeser saja rasanya susah sekali karena sakit"

Dokja mengangguk-angguk.

"Dan apakah melahirkan itu sakit?" Tanyanya lagi

Arnesh mengerjabkan matanya, Dia berpikir sebentar.

"Ya....Saat pembukaan sih sakit sekali, karena Aku operasi jadi Aku tidak merasakan apapun karena di bius juga. Baru saat Aku sadar , rasa sakitnya menjalar ke seluruh tubuhku"

Dokja tiba-tiba saja merinding dan merasa ngilu. Dia takut melahirkan, tapi pengen punya Bayi sendiri.

Arnesh yang melihat perubahan muka Dokja yang khawatir begitu, Dia memberikan sebuah pernyataan untuk meyakinkannya.

"Tidak apa Dokja-ssi, rasa sakit itu akan tergantikan dengan hadirnya Malaikat kecil yang selalu di bawa-bawa di dalam perut. Kau akan merasakan kebahagian yang luar biasa saat Malaikat kecilmu keluar dan dapat melihat dunia" jelas Arnesh

Dokja tersenyum, Arnesh memang seperti Seorang Ibu baginya dan sekarang Dia benar-benar menjadi Seorang Ibu untuk Bayinya yang baru saja Ia lahirkan beberapa minggu lalu.

He Is MINE {JinwooxDokja} BxB (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang